Belakangan ini, masyarakat muslim di Indonesia dihebohkan dengan serangkaian penipuan yang dilakukan oleh biro perjalanan haji dan umrah terhadap calon jamaahnya. Hal ini, bisa terjadi karena besarnya antusiasme masyarakat untuk menunaikan ibadah haji dan umrah.
Penipuan terbesar terjadi pada jamaah umrah. Ribuan calon jamaah umrah batal diberangkatkan ke Tanah Suci. Padahal, semua calon jamaah itu sudah melunasi pembayarannya. Yang begitu menyesakkan hati para calon jamaah, adalah pola hidup berlebihan yang seringkali ditunjukkan pengelola travel umrah yang dinyatakan sebagai tersangka tersebut.
Namun, sebenarnya para jamaah umrah itu bisa sejak dini mewaspadai terjadinya penipuan tersebut.
Misalnya, para calon jamaah tidak begitu saja tergiur dengan tawaran biaya umrah yang begitu murah. Atau, para calon jamaah juga perlu mencurigai dengan tidak adanya kepastian waktu keberangkatan mereka ke Tanah Suci.
Salah satu tips yang perlu diperhatikan calon jamaah umrah adalah kepastian waktu keberangkatan ke Tanah Suci. Bagi calon jamaah umrah, bisa melakukan pengecekan Visa Umrah melalui aplikasi Cek Porsi Haji yang berbasiskan Android. Aplikasi ini bisa diundu di Google Play Store.
[irp posts="9740" name="Setelah First Travel, Kini PT SBL Menipu 12.000 Calon Jamaah Umrah"]
Aplikasi Cek Porsi Haji tersebut, tidak hanya memberikan informasi Visa Umrah, melainkan juga dapat digunakan untuk pengecekan Jadwal Keberangkatan Haji, khusunya bagi calon jamaah haji yang sudah mendapatkan Nomor Porsi Haji dari Kementerian Agama RI. Bukan itu saja, bagi calon jamaah yang mengundunya juga akan mendapatkan informasi seputar keislaman setiap harinya.
Silakan undu aplikasi Cek Porsi Haji tersebut, sebagai salah satu cara untuk menghidari penipuan travel umrah yang tidak bertanggung jawab.
Semoga perjalanan ibadah haji dan umrah Anda diterima Allah SWT. Amien.
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews