To the point ya, banyak yang kirim pesan WhatsApp ke saya dan bertanya, gimana kalau PAN keluar dari barisan Sudrajat-Syaikhu?
Begini, masalah politik dan semua kebijakan PAN tentu adalah haknya PAN, gak ada masalah sama sekali, jangan sekali-kali baperan dalam politik.
Walaupun jika PAN keluar dan membelot ke Demiz itu adalah kerugian PAN sendiri, ya mungkin mereka gak bisa membaca keadaan lebih jeli, tapi sekali lagi itu hak mereka.
Kita melihatnya normal saja gak ada yang aneh, Demiz itu demokrat, dan PAN itu adalah partai "besanan" SBY selama 10 tahun berkuasa, jadi tidak aneh.
Sebagai pengamat politik saya melihat manuver PAN ini lebih karena gangguan, PAN digoda oleh Demokrat yang mungkin masih "marah" sama PKS akibat PKS tarik dukungan dari Demiz.
Pak Zulkifli Ketum PAN bukan sosok yang kuat betul menghadapi desakan desakan arus bawah, beliau gak sekuat Prabowo mengendalikan Gerindra atau SBY mengendalikan Demokrat.
[irp posts="7606" name="PAN-PKS-Gerindra Gagal Koalisi di Jatim, Solidaritas Umat Tarik Dukungan!"]
Kemungkinan PAN akan keluar dari barisan Sudrajat-Syaikhu juga sudah pernah saya singgung minggu lalu dalam sebuah tulisan, sebelum gaduh begini beritanya.
Posisi Pak Zulkifli Hasan tidak sekuat pak Amien Rais dulu, bahkan posisi ketua MPR RI nya Pak Zul juga bukan murni karena beliau benar-benar fit and proper untuk posisi itu.
Ini hanya masalah tukar guling kekuasaan dan power sharing KIH untuk melemahkan koalisi KMP waktu itu.
Apalagi setelah Amandemen Konstutusi RI yang ke 4, wewenang ketua MPR itu sudah banyak dipangkas, sudah gak punya power sama sekali, bisa dibilang jabatan seremonial, begitu juga saat pak Hidayat Nur Wahid ketua MPR dulu posisinya sama.
Jadi saya kira sikap PAN ini harus diskikapi dengan proporsional saja, jikapun nanti benar benar PAN mengumumkan akan keluar dari barisan Sudrajat-Syaikhu.
Pengaruhnya pasti ada terhadap soliditas Sudrajat-Syaikhu, tapi gak akan besar, karena kota Bogor yang merupakan basis andalan PAN misalnya, di situ juga kekuatan PKS Gerindra seimbang, sama besarnya.
Lagian tanpa PAN, sesuai dengan UU Pilkada pasal 41 ayat 1 UU nomor 10 tahun 2016, kursi Gerindra dan PKS sudah cukup buat Sudrajat-Syaikhu dan gak akan ngaruh ke masalah pendaftaran calon Gubernur nanti tanggal 8-10 januari 2018
[irp posts="6629" name="Gerindra-PAN-PKS Hanya Berkoalisi di 5 Provinsi, Sulsel Tidak Termasuk"]
Pasangan Sudrajat-Syaikhu ini kuat, makanya akan terus diganggu, bahkan sampai batas H min 1 sebelum hari pencoblosan nanti, ini salah satu contoh gangguan itu, makanya terus waspada dan bersatu!
Pasangan ini bisa dikatakan mendekati ideal, militer-sipil, nasionalis-religius, Sunda-Sunda, kuat dan bijak, hanif, cerdas dan nyantri, yang jelas bukan yang hobi ritual klenik.
Pasangan ini memiliki banyak kelebihan daripada pasangan lain, bersih, anti korupsi, bukan berasal dari partai pendukung Ahok di DKI, santun dalam berdemokrasi, dan pastinya didukung juga oleh mayoritas ulama di Jabar.
Jadi jika rakyat jabar cerdas, jeli dan detail, mereka akan memilih dan berjuang memenangkan pasangan ini, itu saran dan masukan saya buat rakyat Jabar.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews