Panglima TNI Baru Perhatikan Poros Maritim dan Tak Berpolitik Praktis

Minggu, 26 November 2017 | 05:43 WIB
0
485
Panglima TNI Baru Perhatikan Poros Maritim dan Tak Berpolitik Praktis

Panglima TNI Gatot Nurmantyo akan segera pensiun pada maret 2018. Untuk itu Presiden Joko Widodo harus menyiapkan nama dari TNI AD, AU dan AL. Menurut Wakil Ketua Komisi I DPR RI TB. Hasanuddin, DPR hanya menunggu nama dari Presiden Jokowi di acara

"Kami hanya menunggu," kata Hasanuddin pada Diskusi Publik yang diselenggarakan oleh SETARA Institute di Bakoel Koffie, Cikini, Menteng, Jakarta, Kamis, 23 November 2017 lalu.

Selain itu, Hasanuddin menyarankan agar Panglima kedepan menjadi jatah TNI AU. Karena rotasi antarangkatan TNI harus terjaga. "Semua angkatan memiliki hak yang sama" katanya.

Namun, Akademisi Universitas Padjajaran Muradi mengingatkan agar Panglima TNI ke depan memperhatikan program poros maritim dan nawacita Pemerintahan Jokowi-JK.

Muradi mengingatkan agenda lain yang penting adalah restrukrisasi TNI. Maka Pergantian TNI harus dipercepat agar tidak menganggu kerja TNI yang digoyang isu politik. "Awal atau akhir bulan depan," katanya.

Bagi SETARA Institute, pergantian Panglima TNI harus segera. Karena Panglima harus independen dan jauh dari agenda politik praktis. "Fokus kerja jangan berpolitik," kata Ketua SETARA Institute Hendardi.

SETARA Institute akan mengawal proses pergantian Panglima TNI. Komitemen ini bahagian dari menjaga pemenuhan program SETARA. Diskusi Publik "Pergantian Panglima dan Akselerasi Reformasi TNI" menjadi salah satu komitmen menjaga TNI dari tindakan-tindakan politis.

***