Neng Geulis Mojang Bandung Ini Raih Master Internasional Catur Wanita

Minggu, 12 Agustus 2018 | 08:04 WIB
0
1186
Neng Geulis Mojang Bandung Ini Raih Master Internasional Catur Wanita

Bandung menjadi "kiblat" baru catur, setidak-tidaknya catur perempuan yang berprestasi tingkat dunia. Belum lepas ingatan dari Samantha Edithso juara dunia untuk kelompok Usia 10, kini muncul pula nama Dita Karenza, mojang Bandung berparas "geulis" yang baru-baru ini meraih Master Internasional Wanita.

Menyandang gelar MIW artinya tinggal selangkah lagi untuk meraih gelar tertinggi dalam dunia catur wanita, yaitu Grand Master Wanita.

Dita ibarat bekerja dalam senyap. Ia minim publisitas. Tetapi bagi Samantha, "adik"-nya, Dita adalah "tukang" jepret sana jepret sini yang aktif dengan kamaeranya. Ia suka mengabadikan peristiwa lewat kameranya. "Sehari ada kali kalau tiga puluh kali motret," kenang Samantha suatu saat kepada Pepih Nugraha, peminat catur.

Bagi Samantha, Dita adalah "kakak" sekaligus lawan latih tandingnya yang sangat kuat. "Mainnya bagus banget," kata Samantha tentang Dita.

Kembali ke.... Dita!

Perjalanan WFM Dita Karenza untuk meraih medali emas dan gelar WIM di catur standard Eastern Asia Youth Chess Championship di Shanghai, China, sungguh mendebarkan.

Dita yang diunggulkan di peringkat dua kategori putri U-18 ini melalui dua babak pertama dengan kemenangan. Namun pada babak ketiga Dita terpeleset dan kalah dari unggulan pertama pecatur tuan rumah, WFM Zhao Shengxin.

Sekadar pengetahuan, para pemain China ini tangguh-tangguh, suatu hal yang diakui Samantha yang lebih mudah menundukkan pecatur Rusia dan India tinimbang pecatur China.

Tetapi pecatur kelahiran tahun 2000 ini mampu bangkit dan menyapu lima babak berikutnya. Sialnya Zhao juga tidak terkalahkan namun untungnya ia dua kali bermain remis sehingga memasuki babak terakhir mereka sama-sama mengantongi 7 poin.

Situasi menjadi tegang bahkan Dita sempat pasrah bakal dapat perak karena ia kalah head to head dengan Zhao.

Pada babak kesembilan Zhao bertemu dengan pecatur Mongolia yang dikalahkan Dita di babak kedua, Erdenebayar Margadgua. Karena ia kalah dari Dita maka Zhao Shengxin berpikir ia bakal menang mudah dari Erdenebayar .

Dita sendiri berhadapan dengan pecatur tuan rumah lainnya, Wei Peng namun sebelum pertandingan dimulai, ia sempat menyemangati pecatur Mongolia itu agar tidak mudah menyerah dari Zhao.

Partai Dita yang lebih dahulu selesai dengan kemenangan untuk pecatur Indonesia itu. Sementara partai Zhao dengan Erdenebayar antara draw atau Zhao Shengxin kalah.

Dita tidak menontonnya tetapi langsung pulang ke hotel. Namun sampai di hotel sudah ada yang memberinya ucapan selamat. Dan ketika di cek di chess result ternyata Zhao kalah dan Dita yang tampil sebagai juara.

Dengan demikian Dita Karenza meraih medali emas dan gelar Woman International Master (WIM) yang sudah lama diimpikannya.

Sebelumnya Dita juga mendapat emas dari catur cepat dan perak di catur kilat.

Selamat ya Dita. Maneh hebat euy!

***