Di Balik Bencinya Amien Rais, Tersimpan Rindu pada Jokowi

Kamis, 31 Mei 2018 | 05:03 WIB
0
530
Di Balik Bencinya Amien Rais, Tersimpan Rindu pada Jokowi

Semakin tua prilaku Amien Rais semakin ngawur, semakin ambisius dan semakin bernafsu menghabisi Presiden Jokowi. Entah dendam kusumat apa yang ada dalam sanubarinya. Entah apa dosa Presiden Jokowi, sehingga Amien Rais seperti kehilangan kewarasannya.

Amien Rais berpikir Jokowi masih bisa dikalahkan secara konstitusional. Ini salah satu kewarasannya yang tersisa. Tapi seandainya Jokowi kembali memenangi Pilpres 2019, bisa jadi dia akan lengserkan Presiden Jokowi secara inkonstitusional. Ini sudah tersirat dari bebabagai ucapannya, sebagai bentuk dari kegeramannya terhadap eksistensi Presiden Jokowi.

Bisa saja Hal itu dilakukan Amien Rais dan gerombolannya yang sudah mabuk terhadap kekuasaan Presiden. Gerombolannya ini sudah tidak lagi berpikir bagaimana menjaga keutuhan dan persatuan bangsa, yang ada dalam pikiran mereka adalah mendapatkan kekuasaan, baik secara terhormat maupun tidak terhormat. Kalau secara terhormat mereka masih tetap kalah, sangat mungkin terjadi mereka akan merebut kekuasaan secara tidak terhormat.

Seandainya Jokowi kalah pada Pilpres 2019, saya haqul yakin kalau Jokowi bisa menerima ketetapan Allah tersebut secara legowo. Dengan catatan proses pemilihan berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada. Karena bagi Jokowi kekuasaan manusia itu ada batasnya, dan batas kekuasaan manusia itu sesuai dengan ketetapan Allah. Yang tidak bisa menerima kekalahan itu justru nantinya pihak lawan Jokowi, dan inilah yang akan menjadi titik awal perpecahan bangsa ini.

[irp posts="16332" name="Kisah yang Terlupakan soal Petral, Freeport, dan Melawan Terorisme"]

Pihak lawan Jokowi sulit memahami bahwa menjadi Presiden itu adalah bagian dari takdir, kalau Tuhan tidak mentakdirkan seseorang untuk menjadi Presiden, maka apa pun cara yang ditempuh tetap saja tidak akan bisa jadi Presiden, mau ratusan kali jadi Capres pun tidak akan bisa jadi Presiden. Yang terpenting saat memcapreskan diri, mempersiapkan mental until menerima kekalahan, dan kekalahan tersebut bagian dari ketetapan Allah.

Kalau masing-masing pihak yang ikut dalam kontestasi Presiden mempunyai keyakinan bahwa ada campur tangan Tuhan dalam pemilihan tersebut, maka semua pihak akan menerima secara legowo apappun hasil dari Pilpres 2019. Dan tidak berusaha untuk membuat kericuhan di tengah masyarakat dan merebut kekuasaan secara inkonstitusional.

Sebuah Kekuasaan itu adalah sesuatu yang diberi, yang diamanatkan kepada yang berhak, bukanlah sesuatu yang didapat dengan cara direbut, atau didapat dengan cara dipaksakan. Sebuah kekuasaan itu haruslah di Ridhoi-Nya, diRahmati-Nya, dan bukanlah sesuatu yang dilaksanakan penuh kemudharatan.

Harusnya seorang Amien Rais sangat faham hal-hal semacam itu, bukan malah memprovokasi massa untuk mendapatkan kekuasaan dengan cara yang inskonstitusional.

Saya menduga upaya Amien Rais terus menyerang Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan itu adalah upaya untuk memancing Presiden Jokowi agar mau menyambanginya ke rumah, sebagai orang tua dia berharap Presiden Jokowi mau bertukar pikiran dengannya.

Dan, ternyata dugaan saya tidak salah. Amien Rais sangat berkeinginan Presiden Jokowi sowan ke kediamannya, meskipun tidak secara khusus, namun sangat dinantikanya kedatangan Presiden Jokowi.

Di balik buruknya adat dan prilaku Amien Rais ternyata masih menyimpan perasaan melankolis terhadap Presiden Jokowi. Seperti yang di sampaikannya,

"Saya menyampaikan amat sangat mudah sekali, ya. Silakan Pak Jokowi terbang ke Jogja bukan semata-mata ketemu saya, tapi mungkin mau ke (Universitas) Gadjah Mada, Gunung Kidul, Sleman, mampirlah ke rumah saya," kata Amien kepada wartawan di rumah dinas Ketua MPR Zulkifli Hasan, Jalan Widya Chandra IV, Kebayoran Baru, Rabu 30 Mei 2018.

"Kemudian nanti Pak Jokowi menyampaikan apa secara baik-baik. Sedangkan saya menyampaikan sesuatu yang saya inginkan dengan cara santun sopan dan etis," ucap Amien.

Amien mengatakan hal itu tidaklah salah. Hal serupa pernah dilakukan oleh Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono.

"Jadi untuk tambahan, dulu PAK SBY dan Bu Ani datang ke rumah saya, ngobrol ke sana-kemari. Jadi akrab dan akur," kata Amien.

"Jadi saya juga tidak ingin negara besar ini retak karena simpang siur, jadi saya tunggu. Silakan datang ke rumah saya, nggak usah pakai makan-minum, secukupnya saja, saya sambut dengan baik," sambung eks Ketua MPR itu, sebagaimana ditulis Detik.com.

Tapi apakah Presiden Jokowi akan melakukan hal itu?

Kalau Saya pikir Presiden Jokowi tidak akan melakukan hal itu secara khusus. Bisa saja kalau dia terpilih untuk kedua kalinya dia akan lakukan itu dalam rangka konsolidasi politik. Kalau menjelang Pilpres 2019 ini rasanya tidak akan mungkin Presiden Jokowi memenuhi permintaan Amien Rais.

***