Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi terpilih kembali untuk kedua kali dengan perolehan suara yang sangat fantastis dan mungkin satu-satunya di dunia, yaitu 97%. Ia memperpanjang jabatan empat tahun lagi dan ini jabatan untuk periode kedua.
Jauh-jauh hari Presiden Al-Sisi sudah menyingkirkan lawan-lawan politiknya seperti mantan Kepala Staf Angkatan Darat, yaitu Jenderal Sami Anan. Ia ditahan karena mengumumkan untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden Mesir pada bulan Januari 2018.
Presiden Donald Trump dan Presiden Putin juga sudah mengucapkan atas kemenangan atau terpilihnya kembali presiden Mesir Al-Sisi.
Kemenangan dengan angka yang hampir 100% bukan hal yang aneh karena Al-Sisi adalah tokoh militer yang telah melengserkan mantan presiden Mursi, yang saat ini di penjara.
Sekalipun menang dengan perolehan suara 97%, tetapi partisipasi rakyat Mesir dalam pemilihan presiden sangat rendah, yaitu hanya 40% dari 60 juta warga yang punya hak pilih atau suara.
Ada yang unik dalam kemenangan Al-Sisi ini, yaitu calon lawannya atau kandidat calon presiden hanya satu, itupun pendukung dari presiden Al- Sisi, yaitu Moussa Mostafa.
Jadi Mousaa Mostafa ini hanyalah boneka atau pelengkap untuk memenuhi prosedur dalam pilpres di Mesir. Karena di Mesir tidak ada lawan "kotak kosong" kalau calon presidennya hanya satu.
Kalau di Indonesia mungkin ada aturan kalau calon presiden hanya satu, maka lawannya adalah "kotak kosong".
[irp posts="8890" name="Politik Mesir, Presiden Al Sisi Ganjal Jenderal Sami Anan"]Jadi kemenangan presiden Al-Sisi sudah diprediksi jauh-jauh hari karena para lawannya dari oposisi sudah pada mengundurkan diri dan tidak ikut dalam bursa pilpres di Mesir.
Sekalipun kemenangannya kontroversi, namun KPU Mesirmenganggap kemenangan Al-Sisi sah dan memenuhi standar integritas internasional dan transparan.
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews