Banyak para survival yang sampai saat ini menyesal karena mereka berhasil selamat dan tidak bisa menyelamatkan keluarga nya saat itu.
Hiroshima Peace Memorial Museum, Japan - August 2019
Mengunjungi Hiroshima awalnya tidak ada dalam agenda aku, karena awalnya aku ingin mengunjungi Fukuoka, tapi karena kebetulan last spot aku di Osaka dan jarak dari Osaka ke Hiroshima kurang dari 1 jam aku putuskan untuk mengganti agenda dan keputusan tersebut sangat tepat
Tiba di Hiroshima station pagi jam 10 Hiroshima station cukup besar dengan banyak pilihan untuk pencinta wisata kuliner, Hiroshima terkenal dengan Okonomiyaki nya yang super yummy, satu porsi seharga sekitar 50 ribu sudah termasuk minum lumayan buat ganjel perut.
Buat pengguna JR pass bisa menggunakan JR bus yang akan mengantar ke hampir semua spot-spot bagus di Hiroshima, spot pertama ada Atomic bomb yang sudah di remodeling karena hancur akibat perang dunia ke-2, dari situ aku lanjut naik bus ke Hiroshima Peace Memorial Museum yang tidak jauh dari Atomic boms, tidak ada admission fee untuk memasuki museum tersebut
Didalam nya terbagi menjadi 2 lantai, lantai bawah dipenuhi oleh lukisan-lukisan yang berasal dari para survival bomb yang dituangkan dalam lukisan oleh para pelajar SMA, menurut info sampai saat ini sudah ada ribuan lukisan yang berhasil dibuat oleh para pelajar tersebut yang disimpan di museum
Setiap lukisan membuat bulu kuduk aku merinding karena goresan pena nya sangat dalam dan sangat mengandung makna, para survival tersebut bilang lukisan apapun tidak ada yang bisa menggambarkan keadaaan yang sebenar-benarnya kejadian saat itu.
Ada lukisan seorang ibu dan bayi yang mencoba keluar dari bus dalam keadaaan terbakar hangus, ada lukisan seorang Ibu tua yang berusaha keluar menyelamatkan diri dengan melangkahi mayat-mayat. Sungguh sangat menyayat hati, beberapa cewe bule disamping aku tidak kuat menahan tangis, beberapa group anak sekolah SMP menonton potongan-potongan video yang menggambarkan Hiroshima sebelum dibom.
Flashback history kota Hiroshima awalnya adalah sebuah "castle town' dimasa kepemimpinan Meiji yang di jadikan miitary , juga sebagai kota pendidikan yang dijadikan acuan oleh kota-kota lain di Jepang hingga pada tgl 6 Agustus 1945 jam 8;15 am di bom oleh Amerika
Banyak para survival yang sampai saat ini menyesal karena mereka berhasil selamat dan tidak bisa menyelamatkan keluarga nya saat itu, pada salah satu lukisan ada kata-kata yang sangat dalam yaitu "no matter how hard I try I cant complete picture than scene" hanya orang yang berada disana yang benar-benar mengerti makna dari kata-kata tersebut.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews