Potensi Wisata Religi, Borobudur Jadi Rumah Ibadah Umat Budha Sedunia

Lupakan ormas yang sering mengganggu peribadatan umat agama lain. Tekan terus pertumbuhan gerakan-gerakan radikalisme dan terorisme, jangan biarkan mereka berkembang.

Sabtu, 6 Februari 2021 | 18:34 WIB
0
264
Potensi Wisata Religi, Borobudur Jadi Rumah Ibadah Umat Budha Sedunia
Candi Borobudur (Foto: Panduan Wisata Jogja)

Soal siapa yang pertama kali melemparkan ide tidaklah penting, yang utama adalah bagaimana sinergi seluruh stake holders dalam mengeksekusi ide tersebut. Tanpa goodwill terutama dari pemerintah, ide tinggallah menjadi ide.

Karena itu, berbeda dengan netizen lain, wacana menjadikan Borobudur sebagai rumah ibadah umat Budha sedunia, tidak saya jadikan sebagai selebrasi berlebihan kepada Menag yang baru, sebagai Pahlawan Toleransi Beragama, kemudian dihubungkan dengan ormas ini dan itu. Karena menurut saya ide besar dari wacana ini bukanlah tentang itu.

Tapi bagaimana memanfatkan seluruh potensi yang dimiliki negara ini, untuk sebaik-baiknya kemakmuran rakyat.

Indonesia sudah ditinggali warisan mahakarya luar biasa seperti Candi Borobudur, jika yang 'ketempatan' warisan ini tidak memanfaatkannya sebaik-baiknya serta melestarikan situs agama ini sebagaimana tujuan para pembuatnya, mungkin kita pantas disebut generasi 'celaka'.

Saudi Arabia 'ketempatan' Kabah, dua mesjid agung di dua kota suci dan menggunakannya bukan hanya sebagai ritual agama, namun juga sebagai potensi wisata religi dan memanfaatkan potensi ini secara baik. Seperti Kota Mekkah yang secara geografis bukanlah destinasi wisata yang cukup ciamik, namun mampu disulap oleh KSA sebagai tujuan wisata yang nyaman bagi pengunjungnya. Hingga tempat menginap dan belanja pun hanya selangkah dari mesjid (ini satire sebetulnya).

Kemudian Israel memiliki Bethlehem, Italia memiliki Vatican, India memiliki Tirupati, Tibet memiliki Lhasa, dst.

Jika Saudi Arabia dikunjungi oleh lebih dari 2 juta umat Islam sedunia di setiap muslim Haji, belum ditambah dengan kunjungan Umroh sepanjang tahun, maka dengan potensi 5 juta umat Budha sedunia, Indonesia pun memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendapatan non komoditas yang sangat besar sebagaimana Saudi, jika mampu mengelola potensi Borobudur ini dengan baik.

Yang akan menyangga beban paling berat nantinya pasti Kota DIY, karena itu perlu dibuat kota Yogyakarya-Yogyakarta yang lain di kota-kota penyangga DIY. Termasuk mungkin membuat cabang jalan Malioboro, ada Malioboro 2 di Kota Sleman misalnya, dst. 

Karena percuma saja semisal para wisman sudah diarahkan agar tidak menumpuk di DIY, tapi masih tetap menumpuk di jalan Malioboronya karena semua wisatawan ingin sekaligus berkunjung ke sana.

Terbayang bagaimana keriuhannya dan yang paling dikhawatirkan tentu kenyamanan warga DIY nya sendiri. Jangan sampai tuan rumah menjadi terusir dari daerahnya sendiri karena harus mengalah kepada wisatawan. Semoga pemerintah benar-benar mengatur soal tata ruang ini secara baik & win-win bagi semua pihak.

Indonesia memang sudah waktunya menatap masa depan yang lebih baik. Fokus bagaimana memproduksi SDM-SDM yang unggul yang bisa mengelola seluruh potensi SDA yang kita miliki secara mandiri.

Lupakan ormas yang sering mengganggu peribadatan umat agama lain. Tekan terus pertumbuhan gerakan-gerakan radikalisme dan terorisme, jangan biarkan mereka berkembang.

Seandainya mereka diberi akses untuk memperoleh pendidikan vokasi, keterampilan dan kesempatan berusaha yang lebih baik, mungkin bisa mengalihprofesikan para tukang demo, tukang palak, preman, tukang ngaji yang merangkap sebagai perakit bom, dlsb menjadi tenaga kerja produktif yang memberi nilai tambah bagi Indonesia.

Baca Juga: Borobudur

Maka bonus demografi, benar-benar akan menjadi bonus, bagi kemakmuran rakyat dan masa depan Indonesia yang lebih gemilang. Semoga..

Btw, bagi umat Islam yang kepikiran ingin menolak vaksin, fyi, untuk berwisata religi ke Saudi satu syaratnya harus memiliki sertifikat vaksin covid-19 loh. Jadi pikir-pikir dulu jika ingin menjadi AntiVaks.. Tidak bercita-cita ingin mengunjungi Rumah Allah?

***
.