YouTube diluncurkan pada Februari 2005 oleh tiga mantan karyawan PayPal: Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim. Mereka menciptakan platform ini sebagai tempat untuk berbagi video dengan mudah dan cepat.
Video pertama yang diunggah ke YouTube adalah video pendek oleh Jawed Karim berjudul "Me at the zoo" yang menampilkan dirinya sendiri di kebun binatang San Diego.
Sejak diluncurkan, YouTube telah berkembang menjadi salah satu situs web paling populer di dunia, dengan lebih dari 2 miliar pengguna aktif bulanan dan lebih dari 500 jam video yang diunggah setiap menit.
Pada November 2006, Google membeli YouTube seharga $1,65 miliar. Akuisisi ini membantu meningkatkan kehadiran Google di dunia video online.
Awalnya, YouTube hanya mendukung video dengan durasi maksimal 10 menit. Namun, pada tahun 2010, mereka memperpanjang batas waktu menjadi 15 menit dan kemudian pada tahun 2011 menjadi 12 jam.
Pada tahun 2007, YouTube meluncurkan program mitra YouTube, yang memungkinkan pengguna untuk memonetisasi video mereka dan mendapatkan penghasilan dari iklan yang ditempatkan di video mereka.
YouTube juga telah menjadi tempat bagi banyak selebriti internet untuk menciptakan karier mereka sendiri. Misalnya, penyanyi Justin Bieber dan Shawn Mendes pertama kali ditemukan di YouTube.
Pada tahun 2012, YouTube meluncurkan fitur baru yang disebut "YouTube Live", yang memungkinkan pengguna untuk menyiarkan acara secara langsung di situs web.
YouTube juga sering digunakan sebagai alat kampanye politik dan protes sosial. Misalnya, pada tahun 2011, gerakan "Occupy Wall Street" menggunakan YouTube untuk membagikan video tentang aksi protes mereka.
YouTube juga telah menjadi platform untuk pembelajaran online. Banyak pendidik dan instruktur kelas menggunakan YouTube untuk membagikan video pembelajaran mereka kepada siswa di seluruh dunia.
Pada tahun 2015, YouTube merilis aplikasi yang disebut "YouTube Kids", yang menyediakan konten khusus untuk anak-anak dan memungkinkan orang tua untuk mengontrol apa yang dapat diakses oleh anak-anak mereka.
Seiring dengan pertumbuhan popularitasnya, YouTube juga telah menghadapi beberapa kontroversi terkait privasi data, konten yang merugikan, dan penyebaran informasi palsu. Namun, platform ini tetap menjadi salah satu situs web paling populer di dunia dan terus berkembang hingga saat ini.
13 Manfaat Menggunakan YouTube
YouTube memiliki banyak manfaat bagi pengguna karena memudahkan siapa pun untuk membuat video dan mempublikasikannya melalui akun masing-masing, sehingga dapat diakses oleh masyarakat luas dan mendapatkan saran, komentar, dan kritikan yang bervariasi.
Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa didapatkan oleh para pengguna YouTube:
1. YouTube dapat digunakan sebagai sumber informasi dan hiburan. Di sini, pengguna dapat menemukan video tentang berbagai topik, mulai dari tutorial, kuliner, hingga musik dan film.
2. YouTube juga memungkinkan pengguna untuk belajar hal-hal baru. Misalnya, pengguna dapat menemukan tutorial tentang keahlian atau hobi tertentu seperti memasak, menulis, dan fotografi.
3. Sebagai platform video terbesar di dunia, YouTube dapat digunakan untuk mempromosikan bisnis atau produk. Para pengusaha dapat membuat video iklan atau membuka channel bisnis untuk memperkenalkan produk mereka kepada pengguna di seluruh dunia.
4. YouTube dapat menjadi sumber penghasilan bagi pengguna. Dengan program mitra YouTube, pengguna dapat menghasilkan uang melalui iklan yang ditampilkan di video mereka.
5. Untuk selebriti atau artis, YouTube dapat digunakan sebagai alat untuk membangun fanbase dan memperluas jangkauan publik mereka.
6. YouTube juga bisa menjadi platform kreatif bagi para seniman dan kreator konten. Mereka dapat mengunggah video tentang karya seni mereka seperti musik, film pendek, atau animasi.
7. YouTube dapat menjadi sumber inspirasi bagi pengguna. Pengguna dapat menemukan video tentang orang-orang yang berhasil mencapai kesuksesan di bidang tertentu atau tentang kisah inspiratif.
8. YouTube juga dapat menjadi tempat untuk memperluas jaringan dan membangun hubungan dengan orang-orang dari seluruh dunia yang memiliki minat yang sama.
9. YouTube dapat digunakan sebagai sarana untuk mengungkapkan pendapat atau pandangan. Pengguna dapat membuat video tentang topik atau isu tertentu dan membagikannya dengan orang lain.
10. YouTube juga memungkinkan pengguna untuk memperluas pengetahuan tentang kebudayaan dan bahasa asing. Pengguna dapat menemukan video tentang budaya, tradisi, dan bahasa dari seluruh dunia.
11. YouTube dapat membantu pengguna untuk menghibur diri dan melepas stres. Pengguna dapat menonton video lucu atau menikmati konten yang menenangkan seperti ASMR (Autonomous Sensory Meridian Response).
12. YouTube dapat menjadi sarana untuk mengenal musik-musik baru dari berbagai negara dan genre. Pengguna dapat menemukan video konser, video klip, dan video tentang proses pembuatan musik.
13. Terakhir, YouTube dapat menjadi alat pembelajaran online yang efektif. Di sini, pengguna dapat menemukan video pembelajaran tentang berbagai topik seperti matematika, bahasa Inggris, dan ilmu pengetahuan.
Kekurangan YouTube
Meskipun memiliki banyak manfaat, YouTube juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
1. Konten yang tidak sesuai atau tidak aman untuk anak-anak. Terkadang ada konten yang tidak pantas atau mengandung kekerasan, seksualitas, atau bahasa kasar yang tidak cocok untuk anak-anak.
2. Kebanyakan konten tidak diatur atau terlalu banyak konten yang tidak bermanfaat. Terkadang, pengguna mengunggah video yang tidak relevan atau hanya untuk mendapatkan klik dan tampilan. Ini membuat pengguna harus memilah-milah konten yang benar-benar bermanfaat dan menghabiskan waktu.
3. Rentan terhadap cyberbullying dan komentar negatif. Pengguna YouTube dapat mengalami bully atau komentar yang tidak sopan dan mengganggu, yang dapat mempengaruhi mental dan kesehatan mental mereka.
4. Hak cipta dan penggunaan konten. Ada kasus di mana pengguna mengunggah konten yang bukan milik mereka tanpa izin atau membajak konten milik orang lain, yang dapat menyebabkan masalah hukum dan merugikan pemilik konten asli.
5. Ketergantungan dan kecanduan. Pengguna dapat menjadi terlalu tergantung pada YouTube dan kecanduan menonton video, yang dapat mengganggu produktivitas dan keseimbangan hidup mereka.
6. Terlalu banyak iklan. Meskipun iklan adalah sumber pendapatan bagi pengguna YouTube, terkadang iklan yang terlalu banyak dapat mengganggu pengalaman menonton dan mengurangi minat pengguna untuk melihat konten.
7. Privasi dan keamanan. Ada risiko keamanan dan privasi yang berkaitan dengan penggunaan YouTube, seperti pencurian identitas dan penyalahgunaan informasi pribadi. Pengguna harus waspada dan berhati-hati saat berinteraksi dengan orang lain di platform ini.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa YouTube memiliki banyak manfaat bagi para penggunanya, seperti menjadi sumber informasi, alat belajar, media promosi, dan sumber penghasilan tambahan. Selain itu, YouTube juga menyediakan platform untuk kreativitas, membangun fanbase, dan memperluas jangkauan publik.
Namun, YouTube juga memiliki beberapa kekurangan, seperti konten yang tidak aman untuk anak-anak, kebanyakan konten yang tidak bermanfaat, rentan terhadap cyberbullying, hak cipta, ketergantungan, iklan yang terlalu banyak, dan masalah keamanan dan privasi.
Oleh karena itu, para pengguna YouTube harus menggunakan platform ini dengan bijak dan hati-hati, serta menyaring konten yang bermanfaat dan menghindari konten yang tidak pantas atau merugikan. Para pengguna juga harus waspada terhadap risiko keamanan dan privasi, serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi diri mereka sendiri.
Pada akhirnya, YouTube adalah platform yang berpotensi memberikan banyak manfaat bagi penggunanya, namun pengguna juga perlu memperhatikan kekurangan dan risiko yang terkait dengan penggunaannya. Dengan menggunakan YouTube secara bijak dan hati-hati, para pengguna dapat memanfaatkan platform ini untuk mencapai tujuan dan keperluan mereka secara efektif dan aman.
Referensi: http://vidmeta.net
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews