Burhanuddin Nur, S.H. M.Kn., akrab disapa Bur. Beliau satu tahun di atas saya di Fakultas Hukum Unhas. Tokoh mahasiswa yang punya seabrek aktivitas, Ketua SAR Unhas, Pengurus Maperwa yang juga karateka.
Bisa jadi kesibukan yang menumpuk kala itu membuat sosok Bur terkesan kurang ramah, sedikit tempramental dan jarang senyum.
Beda dengan apa yang saya rasakan saat beruntung bertemu dengannya beberapa kali belakangan. Sosok yang nampak tawadhu' dengan raut muka bercahaya dan janggut yang mulai memutih dibiarkan memanjang nan rapi, mencerminkan sikap relegiusitas serta kematangan seorang pria dewasa.
Dengan pakaian yang selalu rapi dan suka mengumbar senyum tak mampu menyembunyikan sikap tegasnya, apa lagi jika menyangkut prinsip yang diyakininya. Tengok pandangannya yang kritis terhadap organisasi kenotariatan, dunia di mana ia kini berkecimpung.
Kritiknya yang pedas terhadap masalah hukum serta problem sosial yang disaksikannya sehari-hari bisa dilihat pada status atau komentarnya di media sosial. Kehidupan aktivis kampus di masa lalu sepertinya tak bisa menjauh dari kehidupannya.
Cara dia berintraksi dengan penumpangnya seringkali membuat kita tersenyum simpul hingga berurai air mata. Bur memahami betul arti melayani sebagai profesional. Pada mereka yang kesulitan dan sedang berduka dia menunjukkan empati yang tulus, layaknya seorang pekerja sosial yang melakukan tugas kemanusiaan.
Sebaliknya penumpangnya yang sedang bersukacita sering memberinya apresiasi lebih. Saya percaya cerita OmburGRAB yang diunggah di Facebook telah menginspirasi dan mencerahkan banyak orang.
Burhanuddin Nur, S.H. M.Kn., adalah mantan aktivis kampus yang layak dicemburui. Do'a kami selalu menyertai setiap perjalanan OmburGRAB dan seluruh Mitra GrabCar lainnya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews