Kita bisa saja tidak menyukai binatang atau hewan karena alasan tertentu, tapi kita tidak boleh menganiaya atau menyiksanya.
Di Aceh Singkil ada anjing milik pengusaha hotel mati dan konon karena dianiaya oleh Satpol PP. Alasannya karena sesuai peraturan gubernur dan di Aceh Singkil merupakan daerah wisata syariah melarang orang memelihara anjing.
Ada sebagian orang tidak menyukai anjing karena alasan keyakinan agama. Dan ia "merasa" kalau membunuh atau menganiaya anjing bukan perbuatan dosa.
Di negara Turki yang kadang di puja-puja atau dikagumi oleh warga negara Indonesia bahkan dianggap sebagai negara penerus Ottoman, malah sangat melindungi anjing liar atau kucing liar. Negara ini sangat ramah dengan namanya anjing atau kucing. Tak jarang anjing berkeliaran dilingkungan masjid.
Beberapa hari lalu viral anjing di Turki dengan nama "Boji". Anjing Boji ini setiap hari jalan-jalan naik kereta metro di Istanbul. Anjing ini kadang duduk di kursi dan kadang lesehan di antara penumpang.
Anjing Boji juga suka naik kapal very atau bus. Dan penumpang kereta sudah banyak yang mengenal atau familiar anjing unik ini. Tidak ada yang berani mengusir anjing Boji ini. Apalagi sampai menyakiti.
Ada satu kisah nyata pada tahun 702 Masehi di Syam atau negara Suriah sekarang. Pernah terjadi wabah atau pandemi yang banyak memakan korban jiwa. Tak jarang dalam satu keluarga mati semua karena suatu wabah atau pandemi yang melanda Syam atau Suriah.
Dalam satu keluarga ada satu anak terkulai lemas tak berdaya. Dan keluarga yang lain sudah meninggal terkena wabah atau virus. Saat anak terkulai lemah tak berdaya ada anjing masuk dari sela-sela rumahnya dan menghampiri sang anak yang terkulai lemah tak berdaya itu.
Anjing itu lantas menjilati bocah atau anak yang terkulai lemah dan anak itu merangkak sambil menyusu pada anjing itu untuk menyambung nyawa.
Kisah atau cerita ini dituliskan atau diceritakan oleh ulama besar Al-Suyuthi.
Bahkan KH Mas Mansur yang juga ketua Muhamadiyah (1937-1943) pernah memelihara anjing betina pemberian sahabat Bung Karno.
Bung Karno juga punya dua anjing dengan nama Ketuk satu dan Ketuk dua.
Kita bisa saja tidak menyukai binatang atau hewan karena alasan tertentu, tapi kita tidak boleh menganiaya atau menyiksanya. Kemanusiaan yang tinggi kalau kita bisa memperlakukan hewan seperti memperlakukan kepada manusia.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews