Ia lebih banyak mempelajari kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi saat bertanding, biar tidak mengulangi kembali kesalahan yang sama.
Saya suka liburan ke Bali karena banyak obyek wisata yang wajib untuk dikunjungi di sana. Selain memang terkenal dengan keindahan alamnya, terutama pantainya, tempat wisata di pulau Dewata ini juga termasyhur dengan kesenian dan budayanya yang unik dan menarik.
Namun selain tempat wisata, Bali ternyata juga memiliki pecatur wanita handal. Namanya MNW Gracelia Paramesthi Samekto. Gecy demikian Gracelia biasa dipanggil adalah juara Kejurnas Catur 2018 di Kelompok Usia B Putri di Banda Aceh. Gracelia juga juara Kejurnas Catur 2019 di Kelompok Junior A Putri di Ambon.
Gesy bercerita asal mula dia berkenalan dengan olahraga asah otak ini. Ayah dan ibunya bukanlah atlet catur tetapi senang main catur. Ketika ayahnya menang lomba catur di Gereja hadiahnya adalah papan catur.
Celakanya anak teman ayahnya menangis dan meminta papan catur itu padahal Gracelia yang saat itu menonton ingin juga memilikinya. Karena hadiah itu akhirnya diberikan kepada anak teman ayahnya, sesampai di rumah Gecy menangis minta dibelikan papan catur.
Dari sinilah gadis cantik ini yang selalu keluar sebagai juara satu di sekolah sejak SD ini mulai mengenal catur yang dibimbing oleh ibunya. Jadi Gecy mengenal catur saat TK tetapi belajar teori sejak kelas 3 SD. Berkat ketekunannya, Gecy sudah menorehkan banyak prestasi mulai dari kelas V SD baik skala daerah maupun nasional.
Pertanyaan menggelitik adalah kenapa Gecy suka main catur kenapa bukan olahraga lainnya? "Gecy suka hitung-hitungan dan strateginya," jawab pecatur putri kelahiran Denpasar 18 Mei 2002 ini cepat. "Sempat juga belajar tari, biola dan wushu tetapi berhenti begitu saja," ujarnya.
Salah satu prestasi Gecy yang pantas diingat adalah saat meraih gelar Master Nasional Wanita di PON XIX tahun 2016 di Jawa Barat. Saat itu ia meraih gelar bergengsi itu tanpa pernah kalah dari 9 babak termasuk menahan remis Irene Kharisma Sukandar yang memiliki gelar WGM.
Ternyata tidak semua pecatur Indonesia itu mengidolakan pecatur luar. Gracelia misalnya, dia justru mengidolakan IM Medina Warda Aulia dan GM Susanto Megaranto.
Ketika ditanya alasannya, Gecy mengatakan bahwa selain jago main catur mereka juga baik dan humble. Satu lagi pecatur idolanya adalah IM Azarya Jodi Setyaki, juga dari Indonesia.
Gecy saat ini baru saja lulus dari SMAN 1 Kuta Utara. Bagaimana Gecy mengatur waktu antara latihan catur dan sekolah? "Kalau sekolah agak longgar caturnya Gecy kebut tapi kalau tugas sekolah lagi padat atau banyak ulangan, catur istirahat.." jawab dara penyuka ikan bakar ini.
Baca Juga: Magnus Carlsen: Ini Waktu yang Tepat untuk Bermain Catur
Lantas latihan apa saja yang biasa dilakukan untuk meningkatkan skill caturnya? Menurut Gecy sendiri, ia lebih banyak mempelajari kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi saat bertanding, biar tidak mengulangi kembali kesalahan yang sama.
Ngomong-ngomong masih ada gak impian Gecy dalam bidang catur? "Kalau Gecy sih mengalir aja, apa yang bisa Gecy raih di depan Gecy usahakan. Do my best aja lah pokoknya," ujarnya.
"Cuma ya Gecy gitu, apa yang di depan Gecy usahakan yg terbaik," kata pecatur berusia 18 tahun ini mengakhiri percakapan lewat inbox IG.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews