Harianto Badjoeri [7]: Mengasihi dan Melindungi Kaum Wanita

beberapa tamunya umumnya adalah wanita berusia tidak produktif lagi. Rambut mereka sudah beruban, bahkan ada yang sudah sakit-sakitan. Tetapi HB memperlakukan mereka dengan baik.

Minggu, 27 Oktober 2019 | 08:26 WIB
0
653
Harianto Badjoeri [7]:  Mengasihi dan Melindungi Kaum Wanita
Harianto Badjoeri bersama wanita gagal ginjal yang dibiayai pengobatannya (Foto: Dok. pribadi)

 Di kolong langit ini manusia berinsting menjadi raja, tetapi tidak banyak yang dianugerahi tuhan berjiwa ksatria.

Raja berhasrat menguasai segala urusan, sedangkan ksatria berhasrat melindungi dan mengasihi yang lemah. Harianto Badjoeri, yang disapa HB oleh koleganya ini, adalah tipe lelaki yang dianugerahi tuhan berjiwa ksatria.

Dia selalu puas bila bisa mengasihi dan melindungi orang-orang lemah dan tidak beruntung hidupnya, terlebih kepada kaum wanita yang menjadi ibu dari kehidupan manusia.

Kisah HB yang bisa disebut “melankolis” ini diceritakan oleh sahabatnya, Jurnalis namanya. “Pak HB itu tidak bisa berkutik menghadapi Ibu (isterinya –red),” ungkapnya.

Dan, cerita itu dibenarkan oleh sahabat HB lainnya, Dante namanya. Menurut Dante, pernah satu hari, HB yang bertubuh tinggi besar ini memimpin personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta hendak mengeksekusi tanah atas putusan pengadilan di kawasan Jakarta Selatan.

Ketika eksekusi tanah berlangsung, pecahlah bentrokan. Sekelompok orang dengan didampingi seorang pengacara berusaha mempertahankan tanah mereka dari eksekusi Satpol PP.

“Ayo lawan! Saya tidak takut dengan Satpol PP!” kata seorang pengacara dengan suara lantang.

Melihat perlawanan ini, HB yang di depan juga tidak kalah gertak. Dia berkata, “Apalagi saya! Saya tidak pernah takut dengan siapa saja! Saya hanya takut kepada tuhan… dan isteri saya!” kata HB sambil menengok ke arah anak buahnya yang berdiri di belakangnya.

Mendengar ucapan lantang komandannya itu, para personel Satpol PP kaget. Mereka saling pandang satu sama lainnya. Mereka kemudian diam.

Usai kegiatan eksekusi, ucapan HB yang spontan mengaku takut kepada isteri jadi bahan bisik-bisik anak buahnya sambil tertawa-tawa. “Bapak yang keras gitu ternyata sangat menghormati wanita ya?” ujar seorang personel Satpol PP.

Jiwa HB yang tidak kuasa berkasar kepada wanita ini tercermin dari kesehariannya dia berlaku. Lihatlah bagaimana dia menempatkan tamu-tamu wanita pada posisi lebih baik daripada lelaki.

Bahkan beberapa tamunya umumnya adalah wanita berusia tidak produktif lagi. Rambut mereka sudah beruban, bahkan ada yang sudah sakit-sakitan. Tetapi HB memperlakukan mereka dengan baik.

Seperti biasa seorang HB. Setiap tamunya pulang, HB selalu merogoh tasnya. Lalu srek, srek, srek, beberapa lembar uang diberikan kepada tamunya itu. Bahkan, dia juga masih memberi beberapa vitamin kepada tamu wanita yang sudah tak lagi muda itu.

“Ini buat jaga stamina dan kesehatan,” kata HB.

Inilah HB, seorang “jawara” yang selalu mengasihi dan melindungi wanita tanpa melihat rupa dan usia. 

 Krista Riyanto

***

Tulisan sebelumnya: Harianto Badjoeri [6]: Biayai Anak Pengayuh Becak Tempuh S2 Ilmu Hukum