Garry Kasparov [2] Menjadi Juara Dunia Termuda

Pertemuan kelima antara Kasparov dan Karpov diadakan di New York dan Lyon pada tahun 1990, dengan masing-masing kota menggelar 12 babak.

Sabtu, 23 Januari 2021 | 19:34 WIB
0
192
Garry Kasparov [2] Menjadi Juara Dunia Termuda
Garry Kasparov (Foto: kasparov.com)

Seperti sudah diceritakan pada bagian pertama, di usia 10 tahun Garry Kasparov mulai berlatih catur lebih serius di sekolah catur Mikhail Botvinnik. Melihat bakat catur Garry, Botvinnik langsung berkomentar, "Di tangan anak muda ini, terletak masa depan catur," ramalnya saat itu.

Kasparov sendiri mengakui pengaruh Mikhail Botvinnik ketika berbicara tentang filosofi caturnya "Filosofi catur saya sebagian besar dikembangkan di bawah pengaruh Mikhail Botvinnik. Saya yakin bahwa lima tahun yang saya habiskan di sekolah Botvinnik pada tahun 1973-1978 memainkan peran yang sangat penting dalam karier saya sebagai pemain catur," tulis Kasparov di salah satu bukunya Test of Time.

Garry Kasparov menekankan pada pentingnya pekerjaan analitis yang konstan, khususnya analisis menyeluruh atas permainannya sendiri.

Garry juga bekerja tanpa lelah dalam persiapannya untuk memastikan bahwa pengetahuan pembukaan dan pengetahuan permainan babak akhirnya tidak ada duanya. Garry adalah pengguna yang tajam dari teknologi database catur, dan merupakan GM pertama yang menjalankan uji coba ChessBase.

Gaya catur Kasparov sangat dinamis dan kreatif. Untuk mencapai kreativitas, dia menekankan konsentrasi sebagai peran kunci. "Inti konsentrasi adalah bahwa ini satu-satunya cara untuk menemukan sesuatu yang baru dan tidak biasa di atas papan catur, satu-satunya cara untuk menciptakan kejutan dengan ide-ide segar," tulis Kasparov di Child of Change, buku catur Garry lainnya.

Botvinnik juga pernah menangani Karpov sebagai murid caturnya, menyamakan gaya Kasparov dengan Alekhine dan Karpov dengan Capablanca. Dalam istilah yang sangat umum, Alekhine dan Kasparov keduanya adalah kalkulator variasi brilian yang berjuang untuk mendapatkan posisi dinamis.

Akibatnya, keduanya sering berada dalam kondisi berbahaya, saat berada dalam situasi komplikasi, terutama jika Raja lawan ikut terlibat. Namun bakat tertinggi mereka berdua terletak pada pemahaman posisi yang sangat mendalam.

Saya sudah mengingatkan pada tulisan pertama bahwa menulis tentang Garry Kasparov tidaklah mudah. Bukan karena minimnya data. Berlimpah ruah malah. Justru itu yang bikin sulit.

Akan sangat panjang jika harus bercerita berbagai hal tentang pecatur jenius ini. Bisa nyasar ke mana-mana dan lupa pulang. Jadi sebaiknya saya fokus kepada kisah saat Kasparov merebut gelar juara dunia dari tangan Anatoly Karpov rekan seperguruannya.

Prestasi Garry memang mengagumkan. Pada usia 18 tahun ia sudah menempati unggulan pertama di kejuaraan catur Uni Soviet tahun 1981 dan berhasil keluar sebagai juara.

Kemenangan pertamanya di turnamen internasional tingkat super dibukukannya di Bugojno, Yugoslavia pada tahun 1982. Garry mendapatkan tempat di turnamen Interzonal Moskow masih ditahun yang sama 1982, yang dimenangkannya untuk lolos ke turnamen kandidat untuk menentukan penantang juara dunia pada usia 19 tahun.
Pada tahap ini, Kasparov sudah menjadi pecatur nomor 2 dunia di bawah juara dunia saat itu GM Anatoly Karpov yang menempati ranking pertama dalam daftar rating bulan Januari 1983.

Pertandingan kandidat pertama Kasparov di perempat final adalah melawan GM Alexander Beliavsky, yang dikalahkannya dengan 6-3. Situasi politik mengancam semifinal Kasparov melawan Viktor Korchnoi, yang dijadwalkan berlangsung di Pasadena, California.

Korchnoi telah membelot dari Uni Soviet pada tahun 1976, dan saat itu Viktor merupakan pemain non-Soviet aktif terkuat. Berbagai manuver politik mencegah Kasparov untuk bertemu Korchnoi, dan akhirnya pertandingan itu memang batal berlangsung.

Namun, laga itu kemudian dijadwalkan ulang di London, Inggris, bersama dengan dwitarung antara GM Vasily Smyslov dan GM Zoltán Ribli. Dalam laga pertama, Kasparov kalah. Namun, dia berhasil membalikkan keadaan dan memenangkan pertandingan 7-4.

Di bulan Januari 1984, Kasparov akhirnya meraih peringkat satu dunia, dengan rating 2710. Garry menjadi pecatur termuda yang pernah menduduki posisi itu. Rekor itu bertahan selama 12 tahun sebelum dipecahkan oleh Vladimir Kramnik pada Januari 1996.

Pada babak final kandidat tahun 1984, Garry menang 8½-4½ melawan mantan juara dunia GM Vasily Smyslov di Vilnius, Lituania, sehingga ia memenuhi syarat menantang Karpov untuk memperebutkan gelar juara dunia.
Dwitarung kejuaraan dunia 1984 antara Anatoly Karpov (34) dan Garry Kasparov (22) mengalami banyak pasang surut, dan penyelesaian yang juga kontroversial. Peraturan pertandingan menyebutkan, butuh enam kemenangan dan remis tidak dihitung, untuk menjadi juara dunia yang baru.

Karpov memulai dwitarung dengan baik. Setelah sembilan babak, Garry sudah kalah 0-4. Banyak pecatur yang memprediksi sang pecatur muda ini bakal kalah 0-6 dalam 18 laga. Karpov sendiri sempat mengatakan bahwa Kasparov akan sulit menjadi juara dunia karena terlalu emosional.

Namun hal tidak terduga terjadi, dengan serangkaian hasil remis dalam 17 laga berturut-turut, beberapa di antaranya berlangsung relatif singkat.

Kasparov kemudian kalah pada partai ke-27 sehingga skor menjadi 0-5, namun ia bangkit dan meraih kemenangan pertamanya melawan juara dunia itu pada laga ke-32 sehingga memperkecil ketertinggalan menjadi 1-5.

Berturut-turut 14 kali remis tercipta hingga partai ke-46. Rekor sebelumnya untuk pertandingan gelar juara dunia adalah 34 laga antara GM José Raúl Capablanca vs GM Alexander Alekhine pada tahun 1927.

Setelah berlangsung 48 laga dalam 5 bulan, dwitarung akhirnya dihentikan oleh Presiden FIDE Florencio Campomanes secara kontroversial saat Karpov masih unggul 5-3. Dwitarung ini menjadi satu-satunya kejuaraan dunia yang dihentikan tanpa hasil.

Dalam konferensi pers kemudian, Campomanes mengatakan kalau dia terpaksa menghentikan dwitarung ini karena khawatir dengan kesehatan kedua pemain. Padahal, sebelumnya baik Kasparov maupun Karpov telah menegaskan kalau mereka masih ingin pertandingan dilanjutkan.

Laga kedua Kasparov dan Karpov digelar 3 September 1985 di Moskow, kali ini sistemnya diubah menjadi 24 laga. Pecatur pertama yang mendapat 12½ poin dinyatakan sebagai pemenang. Poin yang didapat dari pertandingan pertama tidak dihitung.

Akhirnya pada 9 November 1985, Kasparov menjadi juara dunia termuda setelah menang 13-11 pada usia 22 tahun. Kemenangan Kasparov dengan Hitam pada partai ke-16 diakui sebagai salah satu dari mahakarya catur terbaik sepanjang sejarah.

Rivalitas keduanya masih belum berakhir. Sebagai bagian dari kesepakatan dari dwitarung yang dibatalkan tahun 1984, pertandingan ulang kembali digelar atas permintaan Karpov pada tahun 1986.

Dwitarung itu dipentaskan di London dan Leningrad dengan masing-masing kota menjadi tuan rumah 12 babak. Kasparov sempat membuat langkah meyakinkan dengan menang tiga kali.

Namun, Karpov membalas dengan memenangkan tiga babak berturut-turut untuk menyamakan skor. Pada titik ini, Kasparov memecat salah seorang sekondannya GM Evgeny Vladimirov, menuduhnya menjual persiapan pembukaannya kepada tim Karpov. Kasparov akhirnya memenangkan rivalitas klasik tersebut dengan skor akhir 12½-11½.

Pertemuan keempat mereka berlangsung di kejuaraan dunia tahun 1987 di kota Seville, Spanyol, saat Karpov lolos turnamen kandidat untuk menjadi penantang juara dunia resmi. Kali ini, pertandingan berlangsung sengit dengan setiap babak kedua pecatur saling memimpin dengan selisih hanya satu angka.

Kasparov kehilangan satu poin penuh pada saat pertandingan menjelang babak terakhir, dan membutuhkan kemenangan untuk bisa mempertahankan gelarnya. Karpov membuat blunder, sehingga Kasparov dapat memanfaatkan momentum dan menjadi pemenang dengan skor 12-12. Peraturan menyebutkan, jika hasil akhir imbang maka juara bertahan yang keluar sebagai juara.

Pertemuan kelima antara Kasparov dan Karpov diadakan di New York dan Lyon pada tahun 1990, dengan masing-masing kota menggelar 12 babak. Sekali lagi, Kasparov membuat Karpov menangis dengan memenangkan laga 12½-11½.

Dalam 144 kali pertemuan mereka di kejuaraan dunia, Kasparov menang 21 kali, kalah 19 kali, dan remis 104 kali. Tulisan berikutnya: hubungan Kasparov dengan FIDE mulai renggang setelah Kasparov membentuk Grandmasters Association. Bagaimana, masih mau lanjut?

***

Tulisan sebelumnya: Garry Kasparov [1] Titik Balik Itu Bernama Turnamen SokolskyPhoto: Owen Williams