Di tahun berikutnya, Kasparov memenangi turnamen bergengsi, kejuaraan dunia catur junior di Dortmund, Jerman Barat dan sukses meraih gelar GM pada usia 17 tahun.
Menulis tentang pecatur legendaris GM Garry Kasparov tidaklah mudah. Bukan karena minimnya data. Berlimpah ruah malah. Justru itu yang bikin sulit. Akan sangat panjang jika harus bercerita tentang pecatur jenius ini.
Jenius? Ya, semua penikmat catur tahu, Garry adalah salah satu pecatur jenius yang pernah dilahirkan. Garry dikabarkan memiliki Intelligent Quotient (IQ) di atas rata-rata yakni 194. Tertinggi nomor enam di dunia. Sayang, GM Magnus Carlsen tidak pernah mau diperiksa IQ nya sehingga sulit membandingkan keduanya.
Di masa jayanya banyak pecatur papan atas dunia mengeluh bahwa pergerakan buah-buah catur mereka tidak selincah pergerakan buah-buah catur Kasparov di atas papan. Garry memang tampil sangat mendominasi saat itu dengan menjadi pecatur nomor satu dunia selama 225 bulan atau sekitar 18 tahun lamanya sejak tahun 1986 hingga pensiun tahun 2005.
Garry lahir pada 13 April 1963 di Baku, Azerbaijan dengan nama Garik Kimovich Weinstein. Ayahnya, Kim Moiseyevich Weinstein, seorang Yahudi, dan ibu Garry, Klara Shagenovna Kasparova, berasal dari Armenia.
Kasparov tidak memiliki bakat catur di keluarga mereka dalam arti mereka tidak bermain catur secara profesional. Ayah Garry adalah seorang insinyur listrik dan menyukai catur, itu sebabnya minat anak jenius ini pada olahraga catur sudah dimulai sejak usia dini.
Pada usia 5 tahun, Garry mulai mempelajari permainan asah otak ini. Pada masa kecilnya, Kasparov banyak menghabiskan waktunya untuk bermain catur. Garry muda tidak tertarik pada permainan lain. Dia hanya terobsesi dengan catur, buku, dan surat kabar yang memuat berita catur.
Ayah Garry setuju anak lelakinya ini menekuni bidang catur. “Untuk memiliki otak analitis, seorang anak laki-laki harus belajar catur, bukan musik,” katanya. Nenek Kasparov adalah guru musik sementara kakeknya, Moses Weinstein, komposer dan konduktor musik ternama.
\Ketika Garry berusia tujuh tahun, ayahnya meninggal karena leukemia. Pada usia 12 tahun, Garry, atas permintaan dari ibunya mengadopsi nama belakang Klara Kasparov, untuk menghindari kemungkinan ketegangan antisemit, yang umum di Uni Soviet pada masa itu.
Kasparov mulai belajar catur dengan serius pada usia 6 tahun dan pada usia 10 tahun ia mulai berlatih di sekolah catur Mikhail Botvinnik di bawah asuhan pelatih terkenal GM Vladimir Makogonov.
Ia adalah pelatih catur asal Azerbaijan yang meski tidak banyak dikenal di dunia internasional, namun amat dihormati di Soviet. Makogonov mengajari Kasparov berbagai teknik pembukaan seperti Caro-Kann dan Queen's Gambit Declined.
Pada usia 12 tahun, Kasparov memenangi kejuaraan junior Soviet pertamanya di Tbilisi pada tahun 1976 dengan membukukan 7 poin dari 9 babak. Ia mengulangi prestasinya tersebut pada tahun berikutnya, menang dengan skor 8½ poin dari 9 babak.
Ketika itu, Kasparov dilatih oleh Alexander Shakarov. Garry kemudian mengikuti Turnamen Sokolsky Memorial di Minsk pada 1978. Saat itu, Garry datang dengan status undangan. Di sana Kasparov berhasil meraih gelar juara.
Garry berkata, turnamen di Sokolsky ini menjadi titik balik baginya untuk serius menekuni catur sebagai karier. "Saya akan terus mengingat Sokolsky Memorial sampai kapan pun," kata Kasparov saat itu. Selain itu, kemenangan di Sokolsky membuatnya yakin bakal bisa berkiprah di kejuaraan dunia.
Kasparov menjadi pecatur termuda yang berpartisipasi di kejuaraan catur Soviet tahun 1978 saat usianya baru 15 tahun. Garry meraih tiket kualifikasi setelah dia menang tiebreak dari GM Igor Ivanov.
Berkat kemenangannya di turnamen itu membuat peringkat Kasparov di Federasi Catur Dunia (FIDE) melejit. Pada tahun 1979, saat ia mengikuti sebuah turnamen GM di Banja Luka, Bosnia, saat itu masih bagian dari Yugoslavia, Kasparov belum memiliki peringkat dunia.
Sebab, pada waktu itu dia mengikuti turnamen menggantikan GM Viktor Korchnoi yang mendapat boikot dari Soviet. Kasparov memenangkan turnamen level tinggi itu dengan rating sementara 2595, dan itu sudah cukup untuk menempatkannya sebagai pecatur peringkat 15 dunia.
Di tahun berikutnya, Kasparov memenangi turnamen bergengsi, kejuaraan dunia catur junior di Dortmund, Jerman Barat dan sukses meraih gelar GM pada usia 17 tahun. Pecatur Indonesia, Utut Adianto juga tercatat sebagai peserta saat itu dan berakhir di peringkat ke-18.
Sampai di sini, saya ingin bertanya apakah tulisan ini menarik untuk dilanjutkan? Jika jawabnya, ya, saya akan menulis bagian keduanya besok.
(Bersambung)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews