Jadi benarlah kalau dikatakan, orang-orang baik itu kadang tidak berumur panjang, karena Tuhan sangat mencintai mereka, sehingga cepat dipanggil untuk pulang.
Saya tidak menulis tentang sisi musikal Glenn, karena sudah banyak ditulis, banyak 'angle' yang patut ditulis dari sosok Glenn yang cukup melegenda. Bagi Glenn, cinta itu ditafsirkannya sangat universal, bukan semata-mata tentang asmara.
Glenn sangat sempurna menterjemah tentang kemanusiaan, baginya kemanusiaan adalah cara mengungkapkan cinta, dan rasa syukur pada Sang Pencipta.
Penyanyi, pemusik, dan seorang 'pemanusia' kelahiran Jakarta, 30 September 1975, dan berdarah Ambon, yang memiliki nama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo. Terlahir dari pasangan orangtua yang bernama Hengky Latuihamallo dan Linda Latuihamallo.
Saya katakan Glenn sebagai Pemanusia, rasanya tidak berlebihan, karena perhatiannya terhadap kemanusiaan sangat luar biasa. Glenn selalu berada di garda terdepan pada setiap ada penggalangan dana untuk kemanusiaan.
Tidaklah salah kalau Mantan Menteri Agama Kabinet Kerja Jokowi-JK, Lukman Saifudin mengatakan, "agama Glenn itu adalah Kemanusiaan". Hal itu disampaikannya saat begitu berkesempatan untuk memberi sambutan dalam suatu sesi sebelum mendiang dimakamkan.
Dalam pandangan saya, ada tiga titik fokus yang menjadi perhatian Glenn Fredly, dan tiga hal ini selalu ada dalam karya-karyanya,
Pertama, soal Cinta
Cinta bagi Glenn sangat universal, dan dituangkannya dalam karya dengan sangat menyentuh. Cinta dalam balutan asmara, cinta dalam balutan kemanusiaan, dan cinta dalam balutan kebangsaan.
Cinta dalam balutan asmara selalu sempurna dituangkannya, sehingga siapa pun yang mendengar lagu ciptaannya, baik yang dinyanyikannya sendiri, atau pun penyanyi lain, selalu mengena dihati, membuat hati "meleleh".
Begitu juga ketika dia berbicara dan bertindak soal cinta dalam balutan kemanusiaan, dia akan menempatkan " Ruh" kemanusiaan sesungguhnya, yang tidak berbatas Suku, Agama, dan Ras. Itulah makanya Glenn sangat dekat dengan tokoh kemanusiaan seperti Gus Dur.
Cinta dalam balutan kebangsaan pun dia ungkapkan dalam tindakan, nasionalismenya sangat teruji, cintanya terhadap negeri ini tidak perlu diragukan. Dia bicara tentang keindonesiaannya, bukan tentang kesukuan dan keagamaannya.
Kedua, soal Kebangsaan
Glenn selalu berusaha mengimplementasikan soal ini, baik dalam karya-karyanya, juga dalam perbuatan dan tindakannya. Dia selalu berusaha untuk merangkul siapa pun untuk mencintai bangsa dan negaranya atas dasar perbuatan, bukan hanya sebatas ucapan.
Itu semua bisa dilihat dari proses perjalanan karya dan hidupnya, yang tidak pernah lepas dari kecintaannya pada negara dan bangsa ini. Dia selalu berusaha untuk menghormati siapapun yang menjadi pemimpin bangsa ini, atas nama cinta yang universal.
Ketiga, soal Kemanusiaan
Silahkan cek rekam jejaknya terhadap hal-hal yang menyangkut kemanusiaan, selalu ada Glenn di garda terdepan. Bahkan disaat bangsa ini sedang dihadapi wabah covid-19, dalam kondisi sakit, Glenn tetap mengambil peranan untuk menggalang dana kemanusiaan.
Baca Juga: Dekonstruksi Kematian
Banyak sekali catatan tentang hal ini, yang di ungkapkan oleh orang-orang yang terlibat dengannya dalam kegiatan sosial atas nama kemanusiaan.
Jadi benarlah kalau dikatakan, orang-orang baik itu kadang tidak berumur panjang, karena Tuhan sangat mencintai mereka, sehingga cepat dipanggil untuk pulang.
Glenn Fredly menghembuskan napas terakhir pada Rabu, 7 Maret 2020 di RS Setia. Semasa hidup, ia dikenal dengan sejumlah lagunya yang bertajuk 'Januari', 'Pada Satu Cinta', 'Akhir Cerita Cinta' hingga 'Kembali ke Awal’.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews