Dengan besarnya manfaat bersedekah ini, HB tidak pernah takut kehabisan penghasilan dan hartanya. Dia yakin bahwa Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Dalam mengisi masa pensiun dari birokrasi Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, Harianto Badjoeri yang akrab disapa HB oleh koleganya ini semakin kental menjalankan wataknya sebagai seorang penderma atau pemberi sedekah.
Selain rajin menunaikan ibadah umroh ke Tanah Sucinya, HB juga membuka sebuah lembaga kemanusiaan yang dia beri nama HB Center. Misi dari lembaga ini adalah menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang terlantar pendidikannya, orang miskin yang terkena penyakit kronis, dan anak-anak yatim piatu maupun lembaga keagamaan.
Sudah banyak orang-orang yang tidak beruntung dibantu oleh HB Center ini. Misalnya mahasiswi lulusan sarjana hukum dari Surabaya yang punya IPK cumlaude dibiayai melanjutkan ke jenjang pascasrajana, lalu ada seorang ibu rumah tangga tidak mampu dibiayai cuci darah karena menderita sakit ginjal dan diabetes, memberangkatkan orang-orang Islam berumrohh Mekah dan Medina di Saudi Arabia, maupun membiayai orang-orang Kristen berziarah ke Jerusalem, Israel dan Vatikan, Roma.
Dan, HB juga sedang merencanakan mewakafkan tanah miliknya seluas 6 hektare di kawasan Depo, Jawa Barat, untuk dijadikan pondok bagi anak-anak yatim dan piatu. Dia juga sedang berencana untuk membangun hunian di kawasan Medina, Saudi Arabia sebagai tempatnya mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dengan menaburkan penghasilan dan hartanya untuk kepentingan kemanusiaan ini, HB berharap akan lahir kebahagiaan baru di antara orang-orang yang tidak beruntung dalam hidupnya.
“Saya akan terus membantu orang agar mereka bisa bahagia,” kata HB.
Bila orang-orang tadi sudah bahagia, HB merasa bahagia juga. Bahagia dalam pandangannya adalah hak semua orang, sehingga setiap orang mesti berusaha memberi kebahagiaan kepada lingkungannya. Dengan kebahagian ini maka dunia akan aman dan ternteram.
HB percaya kepada tuntunan agamanya, Islam. Bahwa semua harta setiap manusia adalah titipan dari Allah SWT. Oleh karenanya, manusia mesti menggunakan hartanya untuk tujuan yang baik agar memberi kebahagiaan dan suka cita kepada orang lain.
“Saya tidak pernah takut menjadi miskin hanya dengan membantu orang banyak,” ujarnya.
Dengan banyak memberi kebahagiaan kepada orang lain, HB meyakini bahwa suatu saat kelak orang-orang yang menerima kebahagiaan itu akan secara berantai memberi kebahagiaan juga kepada orang lain. Dengan banyaknya kebahagiaan yang muncul di antara orang-orang maka kelaparan dan kesedihan di muka bumi akan hilang dengan sendirinya.
Bilamana kebahagiaan itu bisa bergerak secara berantai niscaya tidak akan ada lagi jeritan dari manusia yang lapar dan miskin, tidak ada lagi manusia serakah akan kekuasaan dan harta, tidak ada lagi pencuri dan penipu. Yang ada hanya suka cita dan bahagia. Bersyukur kepada Tuhan.
“Saya berharap tercipta dunia baru yang penuh kebahagiaan di sekeliling kita,” katanya.
HB sendiri sudah tidak pernah memikirkan dunia lagi. Harta, kekayaan, kekuasaan, dan kenikmatan dunia sudah dia rasakan dan miliki. Dia sekarang hanya berpikir dan bekerja untuk bisa membahagiakan orang-orang di sekelilingnya dan orang-orang yang kurang beruntung hidupnya.
Raymond Pardede, seorang Kristen yang diberangkatkan oleh HB untuk menjalankan perjalanan spiritual ke Vatikan, Roma mengaku kagum dengan HB yang penuh humor itu.
Di mata Raymond, HB adalah salah seorang yang dipilih Tuhan untuk menyalurkan berkat-Nya kepada kehidupan. Banyak orang kaya, tetapi tidak banyak yang dipilih untuk menyalurkan berkat-Nya.
“Pak Harianto ini adalah orang yang dipilih menjadi saluran berkat-Nya,” kata Raymond.
Haji Hasan Basri, MA, guru mengaji HB mengatakan bahwa karakter HB suka mendermakan penghasilan dan hartanya bukan sekadar teori, tetapi bentuk contoh aplikatif sederhana seorang muslim dalam kehidupannya seperti telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW sepanjang hidupnya.
“Pada waktu itu, Rasulullah SAW berbagi harta dan melindungi semua golongan dari berbagai agama,” kata Hasan.
Dasar HB berbuat baik ini, menurut Hasan adalah surat At Taubah ayat 60. Surat itu berbunyi, “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi maha bijaksana.”
Dengan dasar surat At Taubah inilah HB berbagai harta secara ikhlas, konsisten, tanpa pamrih, karena dia hanya berharap ridhonya Allah SWT.
Orang-orang yang berbagai harta bisa diumpamakan seperti menanam sebutir benih yang tumbuh menjadi tujuh tangkai, dan setiap tangkainya menghasilkan 100 butir.
“Jadi satu kali berbagi dibalas oleh Allah 700 kali lipat,” kata Hasan mengutip surat Al Baqarah ayat 261.
Setiap harta yang disedekahkan kepada orang lain yang membutuhkan seperti dijalankan HB, niscaya akan membawa berkah kepada orang tersebut dan akan memberi faedah kepada yang menerimanya.
Berkah yang diterima orang yang bersedekah bisa berupa kesehatan, panjang umur, kelimpahan rezeki, dan tentunya amal kebaikan untuk akhirat.
“Karena doa-doa dari orang-orang yang menerima sedekah Insha Allah dikabulkan oleh Allah,” ujar Hasan Basri.
Dan, bagi yang menerima sedekah, mereka akan menerima faedah berupa keluar dari kesulitan hidup. Semua orang yang mendapat kebaikan HB sudah banyak yang menjadi “orang”. Ada yang menjadi pejabat sipil, berpangkat jenderal, pengacara, notaris, pengusaha, guru agama, pedagang, dokter, sampai pemilik sekolah agama.
“Saya hanya berharap banyak orang muslim juga ikut berbagi kepada sesama agar tercipta dunia baru yang aman dan bahagia,” kata HB.
Dengan besarnya manfaat bersedekah ini, HB tidak pernah takut kehabisan penghasilan dan hartanya. Dia yakin bahwa Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah akan mengasihi dan menyayangi kepada semua hamba-Nya, apalagi kepada mereka yang hobi bersedekah untuk membahagian orang lain yang kurang beruntung hidupnya.
Krista Riyanto
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews