Gusti yang punya hajat hidup manusia di bumi, ternyata memberi kenikmatan, Didi Kempot meraup uang milyaran dari panggungnya hanya sekitar sembilan bulan.
Pak Dhe Didi. Demikian anak muda dari Jakarta itu selalu menyebut penyanyi legendaris lagu campursari Jawa, Didi Kempot, Gofar Hilman, yang memang anak masa kini, tidak disangkal dialah yang mengangkat Didi Kempot melejit dalam sembilan bulan terakhir.
Bermula dari acara off air YouTuber ini (acara pertama off air Gofar) di sebuah resto di Kartasura, Gulo Klopo mengetengahkan Didi Kempot dalam acara talk show-nya yang tayang 20 Juli 2019. Dari semula diharapkan hanya didatangi sekitar 50-100 pengunjung, ternyata acara ini menyedot perhatiah sekitar 1.500 orang, melimpah sampai ke Jalan Raya Boyolali-Kartasura-Surakarta, tak jauh dari pintu tol Kartasura.
Gofar, dalam tayangan YouTube-nya, mengaku kaget sekali. Dari sekitar 1.500 an pengunjung talk show di resto Gulo Klopo ini, mayoritas adalah anak-anak muda, yang penampilannya keren-keren.
Wawancara berlangsung sekitar dua jam, tentu saja diselang-seling nyanyian khas Didi Kempot, dengan gurau dan ketawa ngakaknya, mengetawai Gofar anak Jakarta, terkesan sedikit mengerti bahasa Jawa. Sampai berjam-jam, diskusi sembari membedah makna arti lirik-lirik lagu Didi Kempot.
Dari forum yang hangat, dan diakui Didi Kempot (dalam wawancara televisi dengan Rosi di Kompas TV, Agustus 2019) berpengaruh terhadap sukses terakhirnya, Didi Kempot mendapat julukan "The Godfather of Brokenheart".
Dalam tayangan Gofar di YouTube lainnya, Gofar mengatakan, Didi mengaku penghasilannya berlipat-lipat. Memang sudah sejak 1989, nama Didi Kempot dikenal dan menjadi "super star campur sari" sepeninggal legend Manthous. Setiap orang Jawa, apalagi di Solo, tahu Didi Kempot sejak awal 90-an.
"Di Indonesia, terutama di Jawa, Didi Kempot adalah kultur. Anak muda kalau keluar suka mendengar musik metal, hardcore. Tetapi kalau patah hati, menyenandungkan Cidro," ungkap Gofar, menyebut salah satu lagu lama Didi Kempot yang sangat legend.
(Selama talk show, Gofar juga terus diledek, disindir Didi Kempot karena ternyata, dari berita yang sudah tersebar luas, sekitar setahun atau tiga tahun lalu, kisah cintanya "ditolak orang tua" tokoh terkenal partai negeri ini.)
Dari sejak talk show yang ditayangkan luas di YouTube dan tentunya disantap banyak kalangan muda masa kini, maka tawaran manggung Didi Kempot pun mengalir. Sebulan bisa 30 kali pentas, sehari bahkan bisa dua kali manggung.
"Pak Dhe Didi mengaku, kalau biasanya pentas hanya berkisar Rp10 juta, 25 juta. Sejak tengah tahun lalu itu berlipat bisa ratusan juta sekali pentas!" tutur Gofar di YouTube.
Baca Juga: Sisi Lain Didi Kempot
Berbagai acara talkshow televisi di Jakarta pun mengundang Didi Kempot. Termasuk juga Acara Rosi di Kompas TV, dan Kick Andy di Metro TV. Pentas Didi Kempot di Kemayoran juga ditonton puluhan ribu "sobat ambyar", sebutan dari Didi untuk menyebut penggemarnya. Ada juga Kempoters, atau Sad Bois (nggak pakai "y"), Sad Girls....
Gusti yang punya hajat hidup manusia di bumi, ternyata memberi kenikmatan, Didi Kempot meraup uang milyaran dari panggungnya hanya sekitar sembilan bulan. Setelah terhenti karena terpaan pandemi Covid-19, "Gustinya Wong Ambyar" dan Bapaknya Rakyat Cendhol Dawet ini malah dipanggil oleh Gustinya yang lebih tinggi. Gusti kita, Gusti sang Pencipta manusia.
(Lagu legend-nya, "Pamer Bojo" disenangi berbagai kalangan, tidak hanya penyanyi Korea, akan tetapi juga penyanyi-penyanyi dadakan asing seperti Kristin D seorang wanita AS di bawah ini, yang saya ambil dari Instagram Yan Velia, salah satu isteri Didi Kempot).
JIMMY S HARIANTO (Jakarta, 07/05/2020)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews