Harianto Badjoeri tidak pernah memberi ampun kepada orang berperilaku asal-asalan apalagi curang dalam urusan uang dan keuangan.
Jika Harianto Badjoeri menjadi orang yang diberi kepercayaan untuk memakmurkan lingkungan di sekitarnya seperti sekarang ini bukan datang dadakan dengan sendirinya, tetapi lewat proses puluhan tahun lamanya.
Prinsip hidup yang ditanamkan ayahnya agar dia hidup jujur dan berani dia tumbuhkan sejak kecil sampai berlanjut di tempatnya bekerja di lingkungan pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sebagai pegawai pemula, HB –demikian dia akrab disapa oleh koleganya, mengawali pekerjaannya selaku juru ketik di bagian tata usaha. Meskipun gayanya terkesan asa-asalan, HB adalah pegawai yang teliti di dalam bekerja. Dia juga jujur dalam membuat laporan.
Itulah sebabnya, atasannya menempatkannya di bagian tata usaha untuk mengetik berkas atau dokumen kantor dengan tidak menempatkannya di “medan tempur” sesuai posturnya yang tinggi besar.
“Saya mengerjakan dokumen bertumpuk-tumpuk tanpa salah setiap hari,” ujar HB mengenang awal mulanya menjadi pegawai pemula.
Cara kerja HB ini kemudian dia tegaskan kepada semua orang, terutama kepada anak buahnya ketika dia sudah menjadi pimpinan. Dia tidak mau anak buahnya bekerja asal-asalan, apalagi berlaku curang dalam urusan uang.
“Kunci sukses menapaki karier dan kepercayaan dari orang lain adalah teliti dan jujur,” kata HB berpetuah.
Jejak HB sebagai pegawai yang teliti dan jujur ini dikisahkan pula oleh koleganya, Erick. Erick bercerita bahwa pernah pada suatu hari anak buahnya mau menguji ketelitian seorang HB.
Anak buahnya menyodorkan setumpuk dokumen untuk ditandatangani HB. Tetapi, dokumen itu sebenarnya kurang bagus dibuat oleh anak buahnya. Namun, anak buahnya nekat menyodorkannya kepada HB.
Maka anak buahnya mencari waktu yang tepat dengan harapan dokumen itu ditandatangani oleh HB. Maka dipilihlah waktu ketika HB sedang “mumet”.
“Dengan harapan pas Bapak HB sedang mumet itu maka dokumennya ditandatangani. Eh ternyata Bapak nggak mau tanda tangan, dan dokumen itu dikembalikan untuk diperbaiki,” ujar Erick.
Meskipun HB dalam kondisi mumet, tetapi untuk urusan memeriksa pekerjaan dia tidak pernah mumet, apalagi saat memeriksa keuangan. HB sangat kuat membaca per detil dokumen yang harus dia tanda tangani.
“Bahkan ketika Bapak tidak prima lagi fisiknya seperti sekarang ini, daya ingatnya tidak pernah menurun,” ujar seorang wanita koleganya.
Makanya jangan pernah coba-coba untuk berlaku tidak jujur kepada HB. Dia tidak bisa dicurangi dalam situasi dan kondisi apapun. HB selalu menjunjung tinggi ketelitian dan kejujuran dalam bekerja sama dengannya.
HB tidak pernah memberi ampun kepada orang berperilaku asal-asalan apalagi curang dalam urusan uang dan keuangan.
Krista Riyanto
***
Tulisan sebelumnya: Harianto Badjoeri [10)]: Menyemai Kebaikan dengan Memakmurkan Rumah Ibadah
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews