Seni lukis adalah salah satu bentuk ekspresi kreatif manusia yang telah ada sejak zaman purba. Di Indonesia, seni lukis memiliki sejarah yang kaya dan memukau.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah seni lukis Indonesia, memperkenalkan Anda pada keajaiban karya seni yang tak ternilai, dan mengungkap perjalanan para seniman dalam menciptakan keindahan di atas kanvas.
Dalam artikel ini, kita akan menjawab pertanyaan seperti apa itu seni lukis, bagaimana seni lukis berkembang di Indonesia, dan siapa saja seniman besar yang telah mengubah wajah seni lukis Indonesia.
Sejarah Seni Lukis: Keindahan Terlukis di Atas Kanvas
Seni lukis telah ada sejak manusia pertama menghuni bumi ini. Dalam sejarah seni lukis, manusia menggunakan media yang tersedia di sekitarnya, seperti dinding gua, kulit binatang, dan daun. Seiring berjalannya waktu, seni lukis berkembang menjadi bentuk yang lebih kompleks dan terstruktur.
Perkembangan Seni Lukis di Indonesia
Di Indonesia, seni lukis memiliki akar yang kuat dalam budaya dan tradisi lokal. Seni lukis awalnya diwujudkan dalam bentuk ukiran dan ukiran kayu, yang menjadi cikal bakal seni lukis di tanah air. Seiring dengan masuknya pengaruh asing, terutama dari Belanda, seni lukis di Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan.
Peninggalan Seni Lukis Klasik
Seni lukis klasik Indonesia mencakup berbagai aliran dan gaya yang berkembang pada masa kolonial. Salah satu aliran paling terkenal adalah aliran Romantis, yang dipengaruhi oleh seni lukis Belanda pada abad ke-19. Seniman ternama seperti Raden Saleh dan Affandi adalah pelopor aliran ini. Mereka menggambarkan keindahan alam Indonesia dan menghadirkan nuansa dramatis dalam karya-karya mereka.
Pergolakan Seni Lukis Modern
Setelah kemerdekaan Indonesia, seni lukis mengalami pergolakan dan eksperimen baru dalam rangka mencari identitas seni yang lebih mandiri. Gerakan seni lukis modern seperti "Persagi" (Persatuan Ahli-Ahli Gambar Indonesia) dan "Seniman Muda Indonesia" menjadi tonggak perubahan dalam dunia seni lukis Indonesia.
Tokoh-Tokoh Besar dalam Sejarah Seni Lukis Indonesia
Seni lukis Indonesia telah melahirkan banyak tokoh besar yang memperkaya dunia seni internasional. Berikut adalah beberapa seniman terkenal yang telah mengubah wajahseni internasional. Dalam sejarah seni lukis Indonesia, tokoh-tokoh berikut telah meninggalkan jejak mereka yang abadi:
Raden Saleh: Raden Saleh adalah salah satu pelopor seni lukis di Indonesia. Ia dikenal karena karya-karyanya yang menggambarkan keindahan alam Indonesia dengan sentuhan realisme. Karya-karyanya yang paling terkenal adalah "Penangkapan Pangeran Diponegoro" dan "Sang Penasehat".
Affandi: Affandi adalah salah satu seniman Indonesia yang paling diakui secara internasional. Gaya lukisannya yang ekspresif dan penggunaan warna yang kuat menggambarkan emosi yang mendalam. Karyanya yang terkenal antara lain "Dermaga" dan "Potret Diri".
Hendra Gunawan: Dilansir dari wartaup.com Hendra Gunawan adalah seorang seniman berbakat yang menggabungkan unsur-unsur realisme dan ekspresionisme dalam karyanya. Ia sering mengangkat tema sosial dan politik dalam lukisannya. Karya-karyanya yang terkenal antara lain "Peristiwa Malari" dan "Kehidupan Rakyat".
Basuki Abdullah: Basuki Abdullah adalah seniman potret terkemuka Indonesia. Ia menggambarkan wajah-wajah terkenal, termasuk Presiden Soekarno, dengan keahlian yang luar biasa. Karya-karyanya yang terkenal antara lain "Presiden Soekarno" dan "Srikandi".
Srihadi Soedarsono: Srihadi Soedarsono adalah seniman kontemporer yang menggabungkan unsur-unsur tradisional dan modern dalam karyanya. Ia sering menggunakan simbol-simbol budaya Indonesia dalam lukisannya. Karya-karyanya yang terkenal antara lain "Tari Piring" dan "Ronggeng".
Nyoman Nuarta: Nyoman Nuarta dikenal sebagai seniman patung, tetapi ia juga menciptakan karya seni lukis yang menakjubkan. Karyanya sering kali mengeksplorasi bentuk dan tekstur dengan menggunakan teknik kolase dan abstraksi. Karya-karyanya yang terkenal antara lain "Matahari Terbit" dan "Garuda Wisnu Kencana".
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews
