Aku tidak bisa mengubah sistem yang Aku buat sendiri. Karena jika Aku ubah, itu hanya akan mengacaukan dunia berikut peradabannya yang Aku ciptakan.
Permadani merah sudah digelar Tuhan. Untuk menyambut kedatangan pahlawan kemanusiaan berhati emas. Melaporkan hasil kerjanya sebagai seorang manusia yang menjalankan perintahNya.
Dia pejuang kemanusiaan dan sosok manusia beragama yang sebenarnya. Menjalankan perintah utama bahwa manusia sebagai kafilah di muka bumi untuk memajukan peradaban. Bukan merusaknya.
Bagi Sutopo Purwo Nugroho, agama adalah untuk kehidupan. Dia berjuang untuk terus hidup. Dia tidak menjadikan agama untuk kematian. Karenanya dia tolak dogma hidup di dunia ini sekedar permainan lewat hasil karyanya untuk Indonesia.
Dia terus bekerja sampai raganya meng haruskannya istirahat. Dan dia terus bergulat untuk terus kuat dan hidup.
Sampai sang Khalik mengusap rambutmu dengan lembut:
Mari Aku jemput wahai anakku ke haribaanKu. Aku sudah dengar jutaan orang mendoakanMu.
Aku tidak bisa mengubah sistem yang Aku buat sendiri. Karena jika Aku ubah, itu hanya akan mengacaukan dunia berikut peradabannya yang Aku ciptakan.
Biarlah kematianmu menjadi penanda agar manusia lain bisa sebaik engkau.
Yang terus berfikir dan bekerja untuk kemanusian, kehidupan dan penghidupan. Bukan untuk kematian.
Sementara Aku sudah lebih dari cukup manakala kau sujud dan menyebut namaKu.
Mari ikut bersamaKu, Sutopo.
Menikmati alam kekal tanpa kepalsuan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews