Padahal masih banyak yang menginginkannya untuk maju kembali menjadi presiden. Sebab ia baru sekitar 1,5 tahun menjalani masa kepresidenan. Begitulah Habibie yang energik.
Sebagai wartawan politik di era Presiden Habibie, sangat melelahkan. Sebab beliau bekerja di Istana dari pukul 08.00 hingga 00.00 WIB dinihari. Sehingga, kami harus pulang kantor menunggu laporan dari reporter Istana. Jadi, rata-rata redaktur politik, pulang kantor dinihari setelah pukul 01.00.
Jam kerja normal delapan jam. Tapi Habibie bekerja dua kali lipat, 16 jam. Ia satu-satunya Presiden yang mampu turunkan rupiah dari Rp15.000 menjadi Rp6.500 per dolar AS.
Saya menangis menahan sesak di dada. Ya, ketika politikus di Senayan menolak pertanggungjawabannya sebagai mandataris MPR.
Baca Juga: "The Legacy of Habibie"
Melalui drama politik dengan suara tipis. Orang sudah bekerja keras, dicampakkan begitu saja. Tapi Habibie tidak emosional. Matanya tetap berbinar. Ia lebih memilih ke Masjid Istiqlal untuk sholat subuh. Kemudian ia memutuskan, "Saya tidak akan mencalonkan diri lagi jadi Presiden."
Padahal masih banyak yang menginginkannya untuk maju kembali menjadi presiden. Sebab ia baru sekitar 1,5 tahun menjalani masa kepresidenan. Begitulah Habibie yang energik.
Pengabdian Habibie untuk bangsa dan negara. Kami mengawal sejarah dibukanya kran demokrasi.
Rasa Hornat dan Bangga pada alm BJ Habibie.
Ya Allah, terimalah amal baktinya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews