Rahasia Sedekah

Wherli jangan ikut ajaran Ustadz YM, yang selalu bilang bersedekah, agar mendapat ganjaran puluhan atau ratusan kali lipat. Jangan pernah. Wherli sepakat.

Senin, 28 Maret 2022 | 06:12 WIB
0
228
Rahasia Sedekah
Saya dan Wherli (Foto: dok. Pribadi)

Ini teman baik saya. Namanya Fahuri Wherlian Ali KM. Saya memanggilnya Wherli. Malam ini kami kongkow tiga jam, ngobrol ngalor-ngidul soal rencana bisnis kopi Lampung. Dia punya banyak pengalaman dagang kopi Lampung.

Tapi bukan itu yang akan saya bagikan kisahnya. Wherli ini diminta teman-teman menjadi Ketua Yayasan Yamanika di Lampung, tiap hari Jumat membagikan paket beras ke dhuafa dan lain lain. Tiap pekan, tanpa henti. Kami tak pernah promosi kegiatan ini. Dari lingkaran kecil kami saja.

Selain mengelola Yamanika, Wherli bertahun-tahun mengurus keluarga kecil yang ditinggal mati ayahnya. Dia rutin mentransfer ke keluarga itu. Hingga kini.

Ada juga yang lain. Tiap jumat dia menyiapkan makan gratis di salah satu kedainya di Metro, Lampung Tengah.

Makan gratis prasmanan. Sekitar 60 paket. Siapa pun boleh makan. "Umumnya Mamang becak," ujar Wherli.

Saya senang dengan aktivitas teman satu ini. Saya cuma bilang ke Wherli jangan ikut ajaran Ustadz YM, yang selalu bilang bersedekah, agar mendapat ganjaran puluhan atau ratusan kali lipat. Jangan pernah. Wherli sepakat.

Tapi Tuhan tak tidur. Wherli bercerita anak lelakinya tahun ini diterima di Fakultas Kedokteran UI, dan Fakultas Kedokteran UGM. Dan anak Wherli memilih FKUI. Cuma dikenai biaya enam juta per semester. Kami percaya bisa jadi itu salah satu balasan dari Tuhan.

Ternyata janji Allah itu betul: tak ada balasan atas kebaikan, kecuali kebaikan pula ...

Keterangan: kisah ini ditulis atas persetujuan Wherli, sebagai ikhtiar untuk syiar kebaikannya.

***