Selamat jalan Pak Sinyo Sarundajang...

Tahun 2005 pak Sinyo terpilih jadi Gubernur Sulawesi Utara. Dalam masa kepempinannya, sebagian cita-cita lama mulai berhasil diwujudkan.

Sabtu, 13 Februari 2021 | 13:45 WIB
0
440
Selamat jalan Pak Sinyo Sarundajang...
Sinyo Harry Sarundajang (Foto: CNN Indonesia)

Pagi ini dapat berita duka, sahabat senior Dr. Sinyo Harry Sarundajang, Dubes RI untuk Filipina dan mantan Gubernur Sulawesi Utara dua periode, meninggal dunia.

Saya mengenal beliau saat konflik Maluku memuncak awal 2000. Pemerintah memerlukan seorang pemimpin yang tangguh dan bijak untuk menangani konflik tersebut. Maka pak Sinyo ditunjuk menjadi Pejabat Gubernur Maluku dan Makuku Utara (2001-2003), dan terbukti dia berperan besar dalam penyelesaian konflik tersebut.

Pak Sinyo memang birokrat profesional sekaligus pemimpin berwawasan. Pernah menjadi Walikota Bitung dan berbagai jabatan strategis di lingkungan pemda SULUT hingga menjadi Staf Ahli dan Irjen Kemendari 2000-2005, dia kembali ke daerahnya sebagai Gubernur SULUT dua periode (2005-2015). Dia kemudian diangkat sebagai Dubes RI untuk Filipina tahun 2018.

Tapi kesan dan kenangan saya yang paling kuat adalah saat kami bersama memperjuangkan pengembangan KAPET Manado-Bitung dan perjuangan menjadikan Bitung sebagai Free Trade Zone sekaligus pelabuhan berskala Internasional Hub Port (IHP). Suatu perjuangan yang tidak mudah, bukan saja karena kerumitan birokratis, tapi juga hambatan lainnya.

Cita-cita dan mimpi kami semua, dan terutama mimpi rakyat Sulawesi Utara adalah menjadikan Bitung sebagai pintu masuk-keluar ke kawasan Pasifik. Posisi geografis dan geopolitik Bitung yang strategis di bibir Pasifik, adalah salah satu alasan kuat untuk mewujudkan mimpi tersebut.

Setelah resmi tidak aktif lagi di pemerintahan tahun 2004, saya masih sering diajak teman-teman di Manado untuk mendiskusikan dan memperjuangkan cita-cita tersebut.

Saya mengenang beberapa nama dalam perjuangan itu, di antaranya almarhum pak Fenny Wurangian (Ketua Kapet Bitung tahun 2000), bung Dr. Noldy Tuerah dari FE-UNSRAT, sebagai konsultan dan kemudian menjadi Ketua Kapet, almarhum Freddy Roeroe, dan beberapa nama lainnya.

Setelah itu saya tidak mengikuti perkembangannya lagi, dan saya tidak tahu bagaimana status pelabuhan Bitung sekarang ini.

Tahun 2005 pak Sinyo terpilih jadi Gubernur SULUT. Dalam masa kepempinannya, sebagian cita-cita lama mulai berhasil diwujudkan. Salah satunya dengan ditetapkannya SULUT/Manado sebagai tuan rumah penyelenggaraan World Ocean Conference (WOC) Mei 2009.

Peran pak Sinyo sangat menentukan dalam keberhasilan konferensi ini. Saya kira karena peran pak Sinyo pula maka kemudian Manado kembali terpilih sebagai tuan rumah Coral Triangle Initiative (CTI) dan World Coral Reef Conference (WCRC) tahun 2014.

Selamat jalan Pak Sinyo...

***