Lidah Mertua, Janda Bolong Merana

Mengapa tiga tanaman ini dinamai "Lidah Mertua", "Janda Merana" dan "Janda Bolong" yang sangat insinuatif? Di antaranya ketiganya, "Lidah Mertua" yang sedang kekinian.

Rabu, 24 Juli 2019 | 07:36 WIB
0
869
Lidah Mertua, Janda Bolong Merana
Tanaman

Tadinya saya gak ngeh kalo "lidah mertua" itu nama tanaman. Kirain hoax atau istilah sarkastis untuk nyebut dobolannya gabener yang bikin geleng kepala. Sumpah, tadinya saya malah berpikir netizen sebut lidah mertua itu mertuanya gabener.

Untung saja saya salah menilai bahwa ternyata gabener itu nunjuk lidah mertua sebagai tanaman ajaib yang bisa nangkep polisi eh polusi hingga udara Jakarta bisa bersih..sih.

Kenapa gabener itu pilih lidah mertua? Kita gak tahu apakah dia dapet wangsit dari buto ijo atau genderuwo. Atau sebenarnya ingin membalas hujatan netizen yang muncrat tanpa henti menghujat ketidakbecusannya ngurus ibukota?

Saya tidak tahu.

Termasuk juga asal usul kenapa tanaman itu disebut lidah mertua.

Apa karena ujungnya yang tajam?

Mirip cerocosan mertua ke menantu yang masih numpang hidup di Mertua Jaya Indah? Atau karena lidah mertua yang bisa ganti warna warni tergantung mood dia dan pasokan dana dari menantu?

Kita tidak tahu.

Sama tidak tahunya kita soal khasiat sang lidah itu buat ngatasi polusi. Karena kan cuma lidah? Bagaimana bisa lidah yang cuma selembar itu bisa ngatasi kotornya udara. Harusnya kan pohon yang daunnya lebih lebat?

Seperti tanaman "janda merana". Pohon merambat berdaun menjuntai yang dipakai untuk membuat pagar hijau asri.

Tanaman "janda merana"

Menatap pohon ini bikin imajinasi kita kemana-mana. Kenapa kok ada orang yang tega memberi nama pohon janda merana? Apa karena daunnya bentuknya seperti rambut yang gak pernah disisir ( ketara janda ini gak jilbaban) atau gak pernah dicukur atau dipangkas jadi keliatan "jambrong" gak keurus..

Meski begitu nasib lidah mertua dan janda merana tidak setragis pohon satu ini.

Namanya "janda bolong".

Ini gilak... Apalagi kalau kita melihat bentuk daunnya yang banyak bolongnya. Emang jadi janda itu banyak bolongnya?

Tanaman "janda bolong"

Tapi apapun itu, kayaknya penamaan tiga pohon yang super ngenes ini pas bener untuk menggambarkan betapa menderitanya kehidupan gabener yang ahli tata kata ketimbang tata kota ini. Sekarang dan nanti.

Yang buat mukanya makin lama makin nampak sebel ngadepin semprotan warga Jakarta yang makin sengit ajaa dari kehari-hari. Yang buat lidahnya makin tajam saja ngawurnya.

Setajam lidah mertua yang resah karena hidupnya sebagai janda merana. Sudah merana banyak bolongnya pulak.

***