Anehnya, kasus-kasus begal payudara dilakukan bukan oleh anak remaja yang menginjak akhil balig, namun justru oleh laki-laki dewasa yang secara usia d iatas 30 tahunan.
Istilah "begal" berasal dari bahasa Jawa. Yang artinya kurang lebih mengambil harta secara paksa di tengah jalan atau dalam perjalanan. Dan istilah "begal" sangat familiar di tahun 80-an. Era itu belum banyak atau marak sepeda motor, tapi yang jadi sasaran yaitu pengguna sepeda onthel.
Nah, istilah "begal" booming lagi era sekarang dengan banyaknya kasus "begal motor" disertai dengan kekerasan dan tidak jarang berakhir pembunuhan.
Ternyata istilah "begal" juga digunakan dalam kasus pelecehan kepada kaum wanita yaitu "begal payudara". Istilah ini sebenernya juga kurang tepat, kalau dalam bahasa Jawa namanya "tangan nggrathil atau tangan usil".
Banyak kasus pelecehan atau begal payudara kepada kaum hawa yang dilakukan oleh laki-laki yang mengalami gangguan orientasi seksualnya.
Anehnya, kasus-kasus begal payudara dilakukan bukan oleh anak remaja yang menginjak akhil balig, namun justru oleh laki-laki dewasa yang secara usia diatas 30 tahunan. Malah ada yang sudah berkeluarga dan punya anak.
Seperti kejadian di Jogjakarta di daerah Prawirotaman atau tempat para bule menginap.
Dan yang sering menjadi sasaran pelecehan begal payudara rerata kaum hawa yang punya payu dara besar. Entah fantasi apa atau nikmatnya meremas payudara dengan paksaan. Memang, secara seksual, kaum laki-laki lebih banyak mengalami gangguan orientasi seksual dibanding kaum wanita.
Bahkan beberapa hari lalu ada begal payudara menyasar ke toko baju di Mojokerto. Lelaki itu masuk dan langsung mendekap dari belakang dan melakukan aksi bejatnya. Sampai wanita itu pingsan dan mengalami trauma. Hingga sekarang belum ketangkap pelakunya.
Kalau boleh usul kepada pihak kepolisian, kepada laki-laki yang melakukan pelecehan begal payudara lebih baik dipekerjakan di peternakan sapi perah. Di suruh meremas-remas payudara sapi sepuasnya, kalau perlu suruh minum susu sapi sekalian. Kalau perlu itu dilakukan setiap pagi hari saat yang baik untuk memeras susu sapi. Biar mblenger dan puas!!
Perilaku begal payuradara ini sangat melecehkan dan membuat trauma kaum wanita.
Ojo seneng nggrathil tanganmu!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews