Jangan-jangan Perempuan Berdiri Membentuk Segitiga Sama Kaki Pun Dikira Dajjal

Bukan ahlinya sebagai arsitek, mengapa memasuki wilayah yang bukan keahlihannya atau bidangnya? Tentu akan menimbulkan kegaduhan atau keributan.

Selasa, 11 Juni 2019 | 09:21 WIB
1
464
Jangan-jangan Perempuan Berdiri Membentuk Segitiga Sama Kaki Pun Dikira Dajjal
Ridwan Kamil dan Ahmad Baequni (Foto: Liputan6.com)

Beberapa Minggu yang lalu di media sosial ramai perdebatan soal Masjid Al-Safar di rest area KM 88 B, Tol Cipularang. Polemik itu muncul karena ada seorang ustadz  Rahmad Baequni berkomentar bahwa Masjid Al-Safar seperti simbol "Dajjal". Menurut sang ustadz Masjid Al-Safar banyak didominasi segitiga dan ada bola mata seperti Dajjal.

Kontan saja sang arsitek Masjid Al-Safar yang juga gubernur Jawa Barat yaitu Ridwan Kamil memberikan klarifikasi terkait bentuk bangunan masjid tersebut. Tentu saja sang arsitek membatahnya.

Nah, hari Senin kemarin, 19 Juni 2019 difasilitasi oleh MUI Jabar, dipertemukanlah antara Ridwan Kamil sebagai arsitek Masjid Al-Safar dengan ustadz Rahmat Baequni sebagai pihak yang menuduh bahwa Masjid Al-Safar menyerupai Dajjal. Tujuannya untuk memberikan klarifikasi dan menjelaskan terkait bentuk masjid yang banyak bentuk segitiganya dan menjadi simbol Dajjal.

Menurut opini pribadi, kasus perdebatan seperti itu hanya buang-buang waktu saja. Kerena, sang ustadz yang notabene tidak ahli atau pakar arsitek mengomentari yang bukan keahlihannya atau bagiannya. Sang ustadz seolah-olah ingin menterjemahkan atau menafsirkan bahwa bentuk masjid Al-Safar adalah simbol Dajjal.

Padahal itu persepsi sang ustadz semata. Dalam pikirannya sudah ada persepsi, kalau sesuatu bangunan berbentuk segitiga adalah "simbol Dajjal. Artinya yang salah bukan sang arsiteknya. Tetapi yang salah pikiran sang ustadz-nya.

Bukankah dalam Islam ada hadist: "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu".

Artinya: bukan ahlinya sebagai arsitek, mengapa memasuki wilayah yang bukan keahlihannya atau bidangnya? Tentu akan menimbulkan kegaduhan atau keributan.

Baca Juga: Masjid Iluminati di Cipularang

Jangan-jangan kalau ada wanita berdiri atau terlentang sambil selonjoran dan maaf, mengangkang membentuk segitiga sama kaki pun dikira sebagai simbol Dajjal.

Lha kok bisa? Yaa bisa. Karena di sudut atas ada mata, hanya bentuknya "vertikal" dan membentuk segitiga sama kaki. Toh sama-sama bisa disimbolkan dan bisa tafsirnya bisa dipaksakan.

Kalau yang model begini pasti banyak kaum laki-laki yang akan terperosok ke tempat yang disangka sebagai mata Dajjal itu.

Ojo nesuuu....

***