Sikap pemerintah Indonesia untuk terus konsisten mendukung Palestina, dipuji oleh dunia internasional. Sejak hampir 100 tahun lalu, kedua negara sudah menjalin hubungan baik. Sehingga ketika rakyat Palestina diserang, pemerintah Indonesia langsung memberi bantuan moril dan materiil.
Palestina adalah negeri yang saat ini masih ditekan oleh Israel, karena mereka beberapa kali melakukan penyerangan.
Terakhir pada bulan mei 2021, kompleks Masjidil Aqsa diserang oleh tentara Israel, sebagai buntut dari pengusiran rakyat Palestina di wilayah perbatasan. Agresi ini mengakibatkan lebih dari 200 warga kehilangan nyawa, sementara yang luka-luka jauh lebih banyak.
Kengerian yang terjadi di Palestina tentu membuat seluruh dunia bersimpati, terutama Indonesia. Ketua hubungan luar negeri ICMI Muhammad Najib menyatakan bahwa Indonesia selalu mendukung Palestina di bidang politik.
Beda dari negara lain di jazirah timur tengah yang lebih pasif, Indonesia lebih berani mengungkap dukungan pada Palestina di depan umum.
Entah mengapa negara lain yang notabene tetangga Palestina cenderung kurang berani untuk berpendapat.
Yang jelas, mereka juga memuji Indonesia yang selalu membela Palestina. Juga mengapresiasi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang berpidato dengan kalem tetapi kata-katanya mengena, dan menunjukkan kemampuannya untuk berdiplomasi.
Pemerintah kita sejak dulu memang konsisten dalam mendukung Palestina. Ketika ada Sidang PBB di New York, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mewakili pemerintah Indonesia dan secara tegas menekan agar PBB menyelesaikan konflik di Palestina.
Hasilnya, PBB akhirnya menurut dan Israel melakukan gencatan senjata. Sehingga banyak rakyat Palestina yang selamat dari teror fisik maupun psikologis.
Tak hanya kali ini saja Menteri Retno vokal dalam berpendapat. Tahun 2019, beliau juga menegaskan bahwa Indonesia akan terus membela Palestina.
Dukungan akan selalu ditingkatkan, apalagi Indonesia sudah menjadi anggota Dewan Keamanan PBB. Sehingga dengan posisi ini, rakyat Palestina akan mendapat perhatian dari PBB.
Mengapa Palestina perlu dibela? Karena rakyatnya hidup di bawah bayang-bayang penjajahan Israel.
Walau sudah menyatakan kemerdekaannya pada tahun 1988, tetapi ada saja pihak yang tak menyetujuinya. Israel juga mengklaim Gaza, yang merupakan wilayah perbatasan, sebagai milik mereka. Sehingga sering ada penggempuran di sana.
Padahal keadaan jelas tidak seimbang, karena warga sipil Palestina tidak punya senjata untuk membela diri. Sehingga mereka jadi korban penyerangan, dan yang paling parah, kebanyakan adalah wanita dan anak-anak.
Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia selalu membela warga Palestina karena faktor kemanusiaan. Kekerasan yang terjadi di Palestina tidak bisa dibiarkan, karena sudah melanggar HAM dan hukum internasional.
Kita selalu membela keadilan dan jangan sampai terjadi peperangan di Palestina, karena bisa memicu perang dunia ketiga, jika ada negara-negara yang ikut bertikai.
Selain dukungan secara politis, Indonesia juga mendukung secara material, dengan memberi dana sebesar 7,1 milyar rupiah.
Diharap, uang itu bisa meringankan beban rakyat Palestina, untuk biaya hidup, pengobatan, dll. Sehingga mereka bisa melanjutkan aktivitas seperti biasa dan tidak terancam kemiskinan.
Warga negara Indonesia juga tak kalah dalam berdonasi dan seorang Ustad menggalang dana.
Akhirnya terkumpul uang milyaran dari hasil patungan banyak orang, dan beliau langsung menyalurkan ke Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia. Karena ini adalah satu-satunya jalur resmi untuk membantu rakyat Palestina.
Indonesia selalu memegang komitmen untuk mendukung Palestina, bahkan sejak puluhan tahun lalu.
Ketika tahun 1922 Mufti Palestina mendukung kemerdekaan Indonesia, maka sekarang gantian kita yang membela rakyat Palestina untuk merdeka dari ancaman tentara dan serangan roket, serta tembakan yang datang tiba-tiba dari Israel. (Annisa Rahmahwati)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews