Amerika membunuh banyak rakyat di berbagai negara di Timur Tengah dan ia merasa tidak melakukan pelanggaran HAM.
Parlemen atau DPR Amerika mengesahkan undang-undang HAM untuk Hongkong dan undang-undang HAM untuk etnis Uyghur. Undang-undang tersebut mendukung gerakan demontrasi yang ada di Hongkong. Dan Amerika bisa memberikan sanksi kepada pejabat di Hongkong yang pro Cina terkait penanganan demontrasi yang sudah berlangsung berbulan-bulan.
Perlu diketahui, baik Hongkong atau Xinjiang atau mayoritas dihuni suku Uyghur adalah menjadi bagian dari negara Cina, bukan menjadi bagian atau koloni negara Amerika.
Tetapi mengapa perlemen Amerika membuat dan mengesahkan undang-udang bukan untuk negara atau wilayahnya tetapi justru undang-undang itu untuk negara lain seperti Cina?
Inilah yang dinamakan perang propaganda. Bukan namanya Amerika kalau tidak ikut campur urusan negara lain yang tidak tunduk atau menjadi sekutunya.
Sudah berapa banyak negara-negara yang tumbang atau porak-poranda karena tidak mau menuruti kehendak Amerika.
Undang-undang yang disahkan oleh Parlemen Amerika terkait Hongkong dan Uyghur merupakan tindak lanjut dari perang dagang antara Cina vs Amerika.Karena perang dagang Amerika tidak bisa membuat Cina menyerah atau terguncang ekonominya, maka sekarang "isu HAM" yang dimainkan
Amerika membunuh banyak rakyat di berbagai negara di Timur Tengah dan ia merasa tidak melakukan pelanggaran HAM, akan tetapi kalau ada negara yang bukan sekutunya, maka Amerika akan memainkan isu HAM kepada negara lain. Seolah-olah Amerika negara yang bersih dari pelanggaran HAM.
Amerikan sering menggunakan standar ganda dalam isu HAM. Seperti PBB menyatakan bahwa Arab Saudi melakukan pelanggaran HAM di Yaman. Tetapi karena Arab Saudi merupakan sekutu Amerika, maka resolusi yang dikeluarkan PBB itu dianggap hanya angin lalu dan tidak berdaya.
Amerika sendiri mempunyai penjara atau tahanan di Guantanamo yang super ketat dan juga melakukan penyiksaan dalam melakukan interogasi dan tidak ada pendampingan hukum. Tetapi di satu sisi Amerika, memainkan isu Uyghur untuk menyerang Cina yang dianggap melakukan pelanggaran HAM.
Begitulah tabiat Amerika dari dahulu, ingin menjadi polisi dunia. Sampai Bung Karno mengatakan, "Seakan-akan bangsaku atau Indonesia belum akhil balig, sehingga untuk bersahabat dengan negara lain harus mendapat restu dari Amerika,mana yang boleh dan mana yang tidak boleh untuk dijadikan sahabat."
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews