Calon pasangan presiden dan wakil presiden, baik pasangan Nomor 01 dan Nomor 02, Jokowi maupun Prabowo, seringkali terkesan bombantis dalam janji kampanye-nya. Ada kesan semua keinginan masyarakat ingin dipenuhi, sekalipun tidak mudah untuk merealisasikan janji tersebut kelak kalau terpilih.
Dua pasangan calon presiden dan wakil presiden rajin menemui masyarakat, baik di pasar, di mall atau di pesantren. Itu semua dilakukan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Mereka menawarkan janji-janji dan solusinya. Mirip seperti motto Pegadaian: "mengatasi masalah tanpa masalah".
Mereka menemui masyarakat dengan dalih menyerap aspirasi, baik di pasar atau ke petani.
Ada cawapres yang terkadang mudah kagetan atau gumunan (mudah terheran-heran) waktu masuk pasar dan ketemu petani. Ketika ketemu pedagang, ia menyebut harga-harga naik, ketemu petani, ia menyebut harga beli turun atau murah.
Kepada pedagang pasar cawapres tersebut berjanji akan menurunkan harga-harga kebutuhan bahan pokok kalau terpilih nanti. Karena kenaikan harga tersebut memberatkan pedagang atau masyarakat sebagai konsumen. Dan dianggap menjadi menurunnya daya beli masyarakat.
Ketika ketemu kalangan petani, cawapres tersebut berjanji akan menaikkan harga beli supaya petani untung atau tidak dirugikan.Karena ongkos produksi sangat tinggi.
Bagi masyarakat atau pedagang penginnya semua kebutuhan bahan pokok murah atau turun ,tetapi ini justru merugikan kalangan petani.
Bagi kalangan petani, ia ingin harga sayur mayur atau hasil pertanian harga belinya naik, sehingga bisa menutup ongkos produksi. Sedangkan kalau harga dari petani naik,maka harga beli di pedagang atau masyarakat juga akan naik. Pedagang dan masyarakat juga ingin harga-harga turun.
Sebagai cawapres jangan selalu mudah menjanjikan atau meng-iyakan keinginan masyarakat hanya demi mendulang suara. Jangan sampai demi mengais-ngais suara masyarakat menjanjikan sesuatu yang sulit untuk direalisasikan kalau terpilih nanti.
Seperti contoh di atas, antara petani dan pedagang atau masyarakat yang saling berbeda keinginan atau kepentingan,tapi cawapresnya memberikan janji angin surga,baik kepada pedagang atau masyarakat ia berjanji mau menurunkan harganya, kepada petani ia berjanji ingin menaikkan harga belinya.
Jangan mudah menggampangkan sesuatu, seperti mudahnya menurunkan dan menaikkan memakai celana di pagi hari.
Jangan ingin menggarami air laut, karena sudah asin.Jadi yang lebih ralistis saja, dalam janji-janji kampanye.
"Ojo kagetan dan ojo gumunan"
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews