Berungtunglah Ahmad Zaky Punya Presiden Seperti Jokowi

Sabtu, 16 Februari 2019 | 22:19 WIB
1
622
Berungtunglah Ahmad Zaky Punya Presiden Seperti Jokowi
Ahmad Zaky dan Presiden Joko WIdodo (Foto: Indonesia.id)

Akhirnya Achmad Zaky gak kuat. CEO Bukalapak ini datang menemui Jokowi di Istana. Ia mengerahkan segala energi dan jaringannya untuk bisa diterima meski hanya beberapa menit.

Zaky mengirim sinyal, jika tidak secepatnya Jokowi turun tangan, Bukalapak bakal semaput. Amukan netizen memang luar biasa mengancam masa depan Zaky. Ada 1.500 karyawan di sana.

Bukan hanya Bukalapak. Hijup.com yang dimiliki istri Zaky juga gak luput dari bahaya. Para pecinta Jokowi bereaksi negatif juga.

Sebetulnya cuitan Zaky yang bilang 'pemerintah omong kosong' dan 'presiden baru', bagi Jokowi dianggap biasa saja. Kayak angin lalu. Setiap orang bebas mengekspresikan pilihan politiknya.

Ketika Presiden ikut mendorong Bukalapak membesar, juga gak mikir Zaky itu pendukung siapa. Yang ada di kepala Jokowi hanyalah membantu membesarkan bisnis anak bangsa. Milik anak-anak Indonesia.

Jokowi tidak berharap setelah itu mereka akan mendukungnya. Atau memberikan suara kepadanya. Dia hanya mencintai negeri ini. Mencintai karya anak Indonesia. Ia hanya ingin mendorong semuanya untuk maju.

Jika setelah usahanya diendorse Jokowi, orang seperti Zaky tetap terang-terangan mendukung Prabowo, itu biasa saja. Gak akan menyurutkan Jokowi untuk membesarkannya. Itulah yang dinamakan kerja dengan cinta. Ia hanya menjalankan tugasnya dengan baik. Ia hanya memposisikan dirinya pengayom semuanya.

Bukalapak adalah karya asli orang Indonesia. Gak peduli apapun pilihan politiknya, bagi Jokowi harus tetap dibesarkan. Sebab memajukan karya asli Indonesia adalah kewajibannya sebagai Presiden. Agar mereka bisa tumbuh maksimal.

Tapi menjadi pendukung Jokowi, bukan kewajiban seorang Ahmad Zaky.

Kamu fikir, sebagai Presiden dia gak tahu kemana afiliasi politik orang yang ingin dibesarkannya?

Makanya pagi ini, Presiden bersedia bertemu CEO Bukalapak. Zaky yang sejak kemarin pusing tujuh keliling, merengek minta waktu Jokowi. Setelah cuitannya itu, Zaky berharap pertemuannya dengan Jokowi bisa menolong posisi Bukalapak yang yang terjepit.

Apa Jokowi marah karena cuitan Zaky lalu membiarkan Bukalapak terseok? Apa dukungan terbuka Achmad Zaky kepada Prabowo cukup untuk membuat Jokowi sakit hati?

Gak. Zaky boleh bertindak semaunya. Dia bebas menentukan pilihan politiknya. Tapi kecintaan Jokowi pada karya-karya anak bangsa jauh lebih tinggi dari sekadar Copras-capres. Apapun pilihan politik Zaky, tidak menutup pintu Jokowi untuk tetap menerimanya.

Maka, siang ini Jokowi menerima Zaky di istana. Mendengar keluh kesahnya. Dan mendoakan agar usaha Zaky tetap tumbuh maksimal.

Beruntunglah Zaky, punya Presiden sebaik itu. Beruntunglah kita punya pemimpin yang di hatinya tidak terselip rasa dendam. Pilpres ini tidak cukup menjadikan Jokowi manusia politik. Ia tetap seorang yang bekerja dengan cinta.

Bahkan dari kemarin, dua putra Jokowi, Kaesang dan Gibran sudah pasang badan untuk membela Zaky. Mereka gak peduli dengan pilihan politik Zaky. Mereka, seperti juga ayahnya, mencintai negeri ini dan karya-karya orang di dalamnya, jauh lebih besar dari sekadar copras-capres.

Maka hari ini, sepertinya kita cukupkan kemarahan kita pada Zaky dan Bukalapak. Saya mau tiru Jokowi. Pilpres tidak menjadikan kita manusia pemarah.

Sebab kita mendukung Jokowi, karena kita tahu, dia orang baik...

"Ahcmad Zaky beruntung mas. Dia punya Presiden seperti Jokowi," ujar Abu Kumkum.

***