Konsorsium Indonesia-AS Teken MoU untuk Eksplorasi Migas

Jumat, 25 April 2025 | 22:47 WIB
0
3
Konsorsium Indonesia-AS Teken MoU untuk Eksplorasi Migas
Presiden Prabowo Subianto

Jakarta – Dalam sebuah langkah strategis, konsorsium perusahaan energi Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk melakukan eksplorasi dan pengembangan sumber daya minyak dan gas bumi (migas). Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan energi nasional serta membuka peluang baru bagi investasi dalam sektor migas.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu mengatakan, perusahaan di sektor migas sebetulnya sudah banyak melakukan investasi di luar negeri. Untuk migas di antaranya yang merupakan anak perusahaan dari PT Pertamina.

"Buka perusahaan atau kita lihat line up bisnisnya, karena kan sebenarnya beberapa investasi kita yang di luar kan sudah pernah terjadi, salah satunya itu industrinya oil and gas melalui anak perusahaan Pertamina," kata Todotua.

Untuk perusahaan BUMN di sektor migas arah investasinya akan beragam, bisa dalam bentuk akuisisi sumur, bisa di upstream, ataupun midstream.

"Tapi sebagian besar seperti itu, kan kalian punya referensi lah, selama ini sih BUMN kita itu punya strategic berinvestasi di luar seperti apa," tuturnya.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, perusahaan masih menunggu arahan pemerintah.

"Pertamina membuka peluang kerja sama atau investasi dengan mitra, termasuk perusahaan AS untuk keuntungan kedua belah pihak," kata Fadjar.

Selain itu, Pelaksana Harian (Plh) Dirjen Migas Kementeria Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tri Winarno menyebut sektor hulu migas menjadi fokus utama.

Salah satu proyek yang dibidik adalah Proyek Pikka di Alaska, yang dikembangkan oleh Santos dan Repsol. Proyek tersebut sempat menarik minat PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tahun lalu untuk masuk sebagai pemilik saham minoritas.

“Investasi potensial di hulu. Cuma belum, kan sekarang ini masih perundingan. Belum fix, masih finalisasi,” kata Tri.

Pemerintah memastikan dukungan penuh dalam bentuk diplomasi ekonomi, fasilitasi regulasi, serta kemitraan strategis dengan pihak-pihak terkait di AS. Upaya ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan bilateral Indonesia AS, khususnya di bidang energi dan investasi.

Dengan adanya kolaborasi ini, Indonesia semakin menunjukkan komitmennya untuk memanfaatkan teknologi mutakhir dalam sektor energi dan membuka potensi pasar global untuk pengembangan migas yang lebih berkelanjutan.