Oleh : Anis Bella
Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) terus berupaya untuk menanamkan semangat dan rasa nasionalisme kepada para generasi muda penerus bangsa melalui realisasi Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Manado.
Upaya untuk menanamkan sikap nasionalisme tersebut memang menjadi sangat penting bahkan sejak dini kepada para pemuda sebagai penerus generasi bangsa karena dengan memiliki sikap itu, maka para generasi muda jelas telah berkontribusi positif untuk terus menjaga bangsa ini dari adanya beragam kemungkinan atau potensi ancaman dari pihak manapun.
Menyadari betapa pentingnya penanaman nasionalisme, Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) kemudian melakukan banyak langkah dan strategi pendekatan kepada para generasi muda bangsa, termasuk salah satunya adalah melalui Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) di Manado.
Nasionalisme sendiri merupakan satu kata yang memiliki makna sangat luar biasa, utamanya bagi bangsa Indonesia. Karena nilai tersebut dapat juga diartikan sebagai suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi setiap pribadi memang harus terus disertakan kepada Negara kebangsaan.
Dengan kata lain, nasionalisme juga bisa dimaknai sebagai sebuah sikap mental dan tingkah laku dari individu maupun masyarakat yang menunjukkan adanya loyalitas sangat tinggi serta pengabdian luar biasa terhadap bangsa dan negara.
Tidak bisa dipungkiri bahwa sikap demikian memang sangat diperlukan, utamanya bagi keberlangsungan suatu negara dan bangsa, karena di sisi lain dengan adanya penerapan sikap itu maka dapat memunculkan rasa persatuan dan kesatuan pada masyarakat.
Sedangkan begitu pentingnya penanaman sikap nasionalisme, namun pada jaman seperti sekarang ini nyatanya memiliki beberapa tantangan yang cukup serius. Terlebih pada era kemajuan teknologi komunikasi dan indormasi serta era globalisasi.
Rasa nasionalisme bisa jadi mulai terus berkurang, utamanya di kalangan para pelajar dan pemuda. Terlebih lantaran para generasi muda tersebut mulai semakin terpapar oleh budaya dan teknologi dari luar yang banyak menghiasi kebiasaan dan keseharian mereka.
Misalnya kebiasaan tersebut ternyata sesuai dengan kebudayaan bangsa tentu tidak akan menjadi permasalahan, namun justru masalahnya adalah terletak ketika misal kebiasaan yang dilakukan oleh para pemuda yang mereka dapatkan dari media sosial atau dunia digital tersebut ternyata sangat bertentangan dengan kebudayaan bangsa sehingga jelas akan memunculkan beragam masalah.
Masalah tersebut jika terus dibiarkan berlarut juga tentu akan memiliki dampak atau pengaruh hingga pada tingkat nasionalisme yang dimiliki oleh para generasi muda terhadap bangsanya sendiri.
Sedangkan para generasi muda di Indonesia merupakan generasi penerus bangsa yang akan menerima estafet dan kelak di kemudian hari memegang kendali penuh akan bagaimana nasib masa depan bangsa ini mau dibawa ke mana.
Bangsa Indonesia akan mampu terus menjadi sebuah negara yang maju jika para pemudanya memiliki sikap nasionalisme yang tinggi. Sehingga sangat diperlukan adanya penanaman sikap serta nilai cinta kepada Tanah Air dengan begitu kuat kepada para pemuda tersebut.
Salah satu upaya untuk mendidik mereka supaya memiliki sikap nasionalisme kuat adalah dengan mengikutkan dan mendaftarkan para generasi muda, khususnya dari kalangan mahasiswa dan mahasiswi pada Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Manado yang diinisiasi oleh Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI).
AMN Manado sendiri merupakan sebuah wadah dan fasilitas yang memungkinkan seluruh mahasiswa serta mahasiswi bahkan dari berbagai macam daerah di seluruh pelosok negeri bisa hidup rukun berdampingan dalam satu atap yang sama.
Pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara itu merupakan sebuah program bersama berskala nasional yang diinisiasi oleh BIN RI dengan melibatkan beberapa kementerian, lembaga hingga pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) daerah terkait.
Adanya Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Manado jelas merupakan upaya nyata dari Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) untuk semakin meningkatkan nasionalisme sekaligus terus memperkuat rasa toleransi antar suku, antar agama dan antar ras.
Rasa toleransi dan nasionalisme di kalangan generasi muda memang merupakan sesuatu yang harus ditanamkan bahkan sejak dini dari lingkungan terkecil mereka, seperti pada keluarga dan juga dunia pendidikan yang bersinggungan dengan para generasi penerus itu dalam keseharian mereka.
Tidak hanya itu, namun nilai-nilai Pancasila dan kesadaran mengimplementasikan semboyan Bhinneka Tunggal Ika juga harus terus diimplementasikan, khususnya pada lingkungan kampus bahkan pada kelompok mahasiswa.
Mengenai bagaimana sarana dan prasarana dalam AMN sendiri, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku bahwa dirinya sangat puas dengan pembangunan asrama tersebut yang menurutnya memiliki kualitas bangunan dan lansekap sangat baik.
Sementara itu, Sekretaris Provinsi Sulawesi Utara (Sekprov Sulut) Steve Kepel menjelaskan bahwa dengan hadirnya Asrama Mahasiswa Nusantara di Manado dapat menjadi pusat kegiatan akademis dan sosial dengan fasilitas modern untuk mendukung pengembangan potensi dari seluruh mahasiswa.
Pengembangan potensi para pemuda dari kalangan mahasiswa tersebut juga tidak lupa terus disertai dengan penanaman rasa nasionalisme yang tinggi kepada para generasi muda oleh BIN RI melalui realisasi program AMN Manado.
*) Penulis Merupakan Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya Manado
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews