Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menilai tingginya harapan masyarakat terhadap rencana vaksinasi Covid-19 berpotensi besar disalahgunakan menjadi lading disinformasi dan misinformasi (hoaks).
Kominfo mengklaim bahwa pihaknya telah menemukan kabar palsu yang jumlahnya nyaris tak terhitung.
Salah satu kabar yang beredar adalah adanya 200 juta lebih vaksin yang sudah datang. Lalua pengujian vaksin gagal dan masih banyak sekali. Hal ini tentu saja meresahkan masyarakat dan bisa menimbulkan dampak-dampak negative.
Henry menilai sebagian besar hoaks tersebut disebarkan di media yang tidak terverifikasi Dewan Pers. Hoaks tersebut tak jarang turut diamplifikasi oleh akun-akun media sosial, sehingga umumnya menyebar dengan sangat cepat.
Untuk itu, dirinya menghimbau kepada media massa untuk melakukan verifikasi terhadap isu-isu vaksin Covid-19, khususnya yang masuk ke Indonesia.
Henry menuturkan, media bisa menjadi penerang dalam keadaan seperti kondisi saat ini, untuk melakukan verifikasi sehingga masyarakat juga bisa mendapat info yang lebih bisa dipertanggungjawabkan dari sisi kebenaran.
Dia menuturkan, pandemic memang masih menjadi momok sekaligus tantangan utama untuk pemerintah. Selain upaya kampanye 3M, pemerintah juga dituntut untuk meningkatkan 3T yakni tracing, testing, treatment.
Sementara itu, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko mendorong Komando Daerah Militer (Kodam) terlibat program vaksinasi covid-19. Moeldoko menegaskan bahwa program vaksinasi merupakan salah satu upaya kuat pemerintah dalam menanggulangi pandemi.
Massifnya konten hoax terkait vaksin ternyata membuat Juru Bicara Vaksin Covid-19 PT Bio Farma Bambang Herianto hari ini memberikan klarifikasi terkait informasi hoax yang beredar di masyarakat yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 yang akan digunakan adalah vaksin untuk uji klinis.
Melalui konferensi pers, dirinya mengonfirmasikan bahwa vaksin Covid-19 yang saat ini sudah berada di Bio Farma, dan akan digunakan untuk program vaksinasi nantinya, akan menggunakan vaksin yang telah memperoleh izin penggunaan dari BPOM, sehingga kemasannya pun akan berbeda dengan vaksin yang diguakan untuk keperluan uji klinik.
Masyarakat dan warganet juga harus memahami bahwa vaksin covid-19 hanya akan digunakan untuk program vaksinasi setelah ada persetujuan penggunaan darurat yang dikeluarkan Badan POM dan bukan sebagai vaksin untuk uji klinis.
Keraguan masyarakat terhadap vaksin dibuktikan dengan survey yang dilakukan oleh Kaiser Family Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang menangani berbagai isu kesehatan nasional di Amerika Serikat, dimana hasil survey tersebut menunjukkan bahwa 27 persen responden menolak untuk menjalani vaksinasi Covid-19 walau dilakukan secara gratis dan dinilai aman.
Di Indonesia, survey serupa dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting menunjukkan hanya sekitar 37 persen warga yang secara tegas mau divaksinasi Covid-19 jika sudah tersedia. 17 persen warga mengatakan tidak akan divaksinasi, bahkan 28 persen warga mengatakan tidak akan divaksinasi, bahkan 28 persen warga menyatakan tidak takut tertular Covid-19.
Baca Juga: Generasi Milenial Adalah Pemilik Masa Depan
Pada kesempatan berbeda, Youtuber sekaligus konten creator Bayu Skak meminta kepada generasi milenial untuk tidak berpikir aneh-aneh soal vaksin Covid-19.
Imbauan tersebut ia sampaikan setelah menjalani vaksinasi Covid-19 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Bayu Skak menuturkan, dirinya mewakili milenial berharap agar semuanya tidak punya pemikiran yang lain-lain tentang vaksin yang enggak tahu apa-apa.
Meski telah mendapatkan vaksin, pemuda kelahiran Malang tersebut berharap pada kalangan milenial agar tetap patuh dan disiplin dalam menerapkan protocol kesehatan. Diantaranya, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak.
Sutradara Film Yowis Ben tersebut mengaku tidak takut menjalani vaksinasi, hanya saja dirinya mengaku merasa berdebar dengan jarum suntik vaksin yang akan diinjeksi pada lengannya.
Terkait maraknya kabar hoax mengenai efek samping vaksin Covid-19 yang digunakan pemerintah. Bayu mengaku tidak khawatir. Untuk mengantisipasi hal tersebut, ia memilih mencari informasi informasi seputar vaksin melalui sumber resmi yang dipercaya.
Setelah menjalani vaksinasi, Bayu Skak berencana ingin membuat video edukasi terkait vaksin covid-19 sebagai upaya menangkal penularan covid-19.
Warganet dan Milenial tentu harus Bersatu dalam melawan berbagai hoax yang beredar mengenai vaksin Covid-19 menjadi salah satu factor yang mendorong keraguan masyarakat untuk menjalani vakasinasi.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews