Propaganda Murahan, Ahok Bisa Gantikan Posisi Ma'ruf Amin!

Kamis, 14 Februari 2019 | 21:14 WIB
1
438
Propaganda Murahan, Ahok Bisa Gantikan Posisi Ma'ruf Amin!
Ma'ruf Amin dan Basuki Tjahaja Purnama (Foto: tribunnews.com)

Pada masa-masa kampanye sekarang ada propaganda yang tidak masuk akal, tetapi mempunyai maksud untuk mempengaruhi pemilih atau menurunkan elektabilitas lawannya. Propaganda itu seperti: "Bahwa kalau pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin terpilih, maka di tengah jalan Makruf Amin akan digantikan oleh Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama".

Bahkan propaganda seperti itu disebar lewat WA atau media sosial. Malah ada yang menulis dalam dalam bentuk opini. Dan sekelas Hidayat Nur Wahid saja juga ikut menuliskan lewat Twitter-nya.

Kenapa nama Ahok selalu muncul dan dilekatkan dengan Jokowi? Karena nama Ahok mempunyai sentimen negatif di kalangan kelompok tertentu. Dengan propaganda bahwa Ahok akan menggantikan Ma'ruf Amin adalah sesuatu propaganda yang sengaja dihembuskan untuk memberi sentimen negatif pada Jokowi.

Padahal, hampir 1.000% tidak mungkin Ahok akan menggantikan posisi Ma'ruf Amin, kecuali menurut, maaf, orang tolol yang berpikir tanpa logika. Apalagi berhenti di tengah jalan. Baik dengan alasan atau pertimbangan politik dan undang-undang Ahok tidak mungkin bisa menjadi wakil presiden.

Tetapi kenapa issue atau propaganda diembuskan? Ya tujuannya hanya satu, yaitu menurunkan elektabilitas Jokowi di kalangan pemilih tertentu.

Lagian, kekuasaan atau jabatan itu enak, bahkan ada yang pengin nambah sampai tiga periode. Karena aturan yang membatasi saja akhirnya keinginan itu kandas. Kok orang sudah menjadi wakil presiden terus berhenti di tengah jalan dan digantikan oleh orang lain. Tidak mungkin! Sekalipun politik penuh kemungkinan.

Nah, disinilah kita perlu akal sehat, mencerna dengan kritis sehingga terhindar dari propaganda murahan.

Dengan propaganda seperti itu, semakin yakin kalau mereka tidak akan memenangkan pilpres. Makanya propaganda itu diembuskan.

***