Jadi kuncinya cuma satu untuk mewujudkan mimpi buruk Moeldoko. Yakni keputusan Pak Jokowi melempar dia keluar pagar istana.
Yang dinanti publik sekarang apakah Pak Jokowi memecat Moeldoko. A disgraced retired general yang pernah dimiliki republik ini.
Pembegalan yang dilakukan Moeldoko terhadap Partai Demokrat sedemikian joroknya.
Hingga kata hostile take over yang sebenarnya sangat kasar tidak bisa mewakili manuver Ketua Staf Kepresidenan itu. Merampok atau membajak mungkin sepadan dengan aksi Moeldoko. Atau malahan penjambretan jika merampok atau membajak masih terlalu sopan.
TNI khususnya TNI AD mungkin menghela nafas panjang dengan raut muka kecewa dan malu. Sudah dua mantan panglima TNI yang kelakuannya aneh karena norak dalam berpolitik.
Publik menilai buruk aksi.Moeldoko. Seburuk Gatot Nurmantyo. Dan sudah tentu Pak Jokowi tidak terlibat di dalamnya.
Baca Juga: Kudeta Moeldoko dan Ujian Berat Pertama AHY
Namun sebagai pejabat publik pertama di republik ini yang membegal partai politik, maka cacatnya Moeldoko akan memberi noda hitam bagi legacy pak Jokowi.
Moeldoko akan memberikan warna buruk bagi presiden dan lembaga kepresidenan. Dari itu, kita yakin Presiden dalam beberapa hari kedepan akan melengserkan Moeldoko.
Jika harapan ini terjadi, maka jenderal begal ini bakal kelabakan. Praktis dia harus bekerja sendirian tanpa belalai kekuasaan untuk menegakkan kepemimpinannya. Dan para pendukung jenderal begal ini bakal kelimpungan.
Karena sedianya, figur Moeldoko yang berada di lingkar istana dipakai membujuk pendukung AHY agar membelot.
Skenario ini akan gagal total jika Moeldoko dikeluarkan dari istana. Yang akan membuat kubu AHY dan SBY berada di atas angin. Pengadilan akan memenangkan kubu AHY karena Moeldoko tidak kunjung mendapat dukungan dari para pembelot.
Hingga akhirnya Moeldoko terlempar dalam gelanggang politik karena aksinya yang jorok. Dan dikenang sepanjang masa sebagai jenderal begal.
Jadi kuncinya cuma satu untuk mewujudkan mimpi buruk Moeldoko. Yakni keputusan Pak Jokowi melempar dia keluar pagar istana.
Kita tunggu.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews