Bahkan dalam kondisi bolak-balik masuk rumah sakit, beliau masih terus berusaha memantau dan melaporkan situasi dan keadaan bencana.
“Telah meninggal dunia Bapak @Sutopo_PN , Minggu, 07 July 2019, sekitar pukul 02.00 waktu Guangzhou/pukul 01.00 WIB. Mohon doanya untuk beliau”.
Begitulah tweet Kabar duka tersebut tersiar dari akun Twitter resmi milik Direktorat Pengurangan Risiko Bencana BNPB sekitar pukul 03.00 WIB.
Sutopo yang divonis kanker paru stadium empat saat pertama kali mengetahui penyakitnya mengaku kaget karena dirinya bukan perokok dan menjaga pola makan sehat.
Kalau melihat aktivitasnya dalam memantau setiap bencana yang seeing terjadi, kita tidak akan mengira kalau beliau mengidap kanker paru-paru stadium empat, karena dalam kondisi sakit begitupun tidak menghentikan aktivitasnya sama sekali.
Bahkan dalam kondisi bolak-balik masuk rumah sakit, beliau masih terus berusaha memantau dan melaporkan situasi dan keadaan bencana. Seringkali Sutopo mengklarivikasi berita Hoaks terkait bencana, hal itupun dianggap sebagai tanggung jawabnya.
2 Impian Sederhana Sutopo
Ada 2 impiannya yang sudah terwujud sebelum beliau wafat, impian itu begitu sederhana, yang pertama, Sutopo ingin sekali bertemu dengan Penyanyi pujaannya, Raisa Adriana. Rupanya gayungpun bersambut, keinginannya tersebut disambut baik oleh Raisya.
Pertemuan itu diunggah Sutopo di akun Twitter miliknya pada Selasa (6/11/2018).
Pertemuan tersebut diluapkannya dengan suka cita, penyanyi idolanya hadir dihadapannya dalam sebuah konser Raisa.
Raisa bahkan menyanyikan beberapa lagu untuk Sutopo yang duduk di kursi terdepan dari puluhan penonton yang hadir.
"Horreee akhirnya bertemu Raisa. Malah Raisa nyanyi di depan saya," tulisnya di akun Twitternya.
Keinginan itupun akhirnya terwujud, Sutopo telah bertemu Presiden Joko Widodo pada Jumat (5/9/2018). Sutopo hadir di Istana Kepresidenan, Bogor pukul 13.45 WIB dan langsung diterima oleh sang presiden.
"Apa kabar, Pak Sutopo?" sapa Jokowi.
"Alhamdulilah sehat, Pak," jawab Sutopo.
Sapaan hangat seorang pemimpin tertinggi dinegeri ini tentu saja membuat Sutopo merasa sangat dihargai. Mungkin ini adalah sebuah kenangan yang Indah sebelum kematiannya.
"Terima kasih sekali bisa bertemu Presiden. Sudah lama sekali saya ingin bertemu," kata Sutopo.
Kini Sutopo telah meninggalkan kita semua, apa yang sudah dilakukannya untuk kepentingan Bangsa dan Negara patut diteladani. Sutopo mendedikasikan pengabdiannya sampai akhir hayatnya.
Hampir tidak pernah mengeluhkan sakitnya disaat sedang bertugas, tetap ceria tidak seperti orang yang sedang menghadapi sakit kanker paru-paru stadium empat.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews