Tidak bisa kita pungkiri bahwa sebelum digelarnya Pemilihan Umum 2019 kemarin begitu menyerap banyak tenaga dan pikiran. Dalam masa kampanye kita melihat berbagai pertengkaran dan perkelahian baik di dunia maya maupun dunia nyata. Bahkan dalam taraf tertentu berbagai jenis keributan yang sehari-hari kita saksikan terasa memuakkan dan membuat kita malas membicarakan politik.
Kita bisa menyaksikan bahwa dalam masa kampanye Pemilu 2019 kemarin perbedaan pandangan sangat tajam. Kontestasi juga berlangsung dalam tensi tinggi. Rivalitas seperti tak memiliki batas hingga rakyat terbelah oleh fanatisme berlebih terhadap calon masing-masing.
Bahkan, energi bangsa ikut tersedot lantaran Pemilihan Umum 2019 yang sejatinya merupakan pesta demokrasi yang dihelat lima tahun sekali. Belum lagi ditambah kegaduhan yamg bersumber dari berita berita Hoax dan provokatif.
Tradisi politik yang harus terus dibiakkan para elite sehingga demokrasi kita akan semakin baik dan berkualitas adalah menerima dengan legawa siapa saja yang terpilih dalam kursi kepresidenan. Pemilu 2019 sudah usai dan inilah saatnya persaudaraan yang sempat terkoyak dirajut kembali. Rakyat Indonesia harus kembali merekat setelah berbulan-bulan tersekat. Untungnya kini Pemilihan Umum 2019 telah terlaksana dengan damai dan baik.
Kita harus mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh aparat yang tanpa kenal lelah untuk memastikan kelancaran dan keamanan Pemilu 2019 ini.
Dengan usainya pemungutan suara, pasangan calon serta tim sukses tinggal menunggu hasil resmi dengan tetap menjaga kondusivitas suasana kerja keras mereka berbulan-bulan untuk menggaet dukungan warga jarus segera diakhiri dan doganti dengan ajakan untuk kembali bersatu menuju masa depan bangsa yamg kebih baik dengan cara mendukung hasil Pemilu secara damai dan melanjutkan pembangunan nasional dengan kerja keras serta bersama sama menjaga situasi.
Untuk ke depannya, apa yang menjadi tugas kita bersama adalah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang sempat terpecah belah selama helatan Pemilu 2019. Semua elemen masyarakat harus bersatu kembali demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik lagi.
Mahasiswa/i, pemuda/i dan elemen penting lainnya harus aktif terlibat dalam menjaga stabilitas persatuan dalam tubuh masyarakat, sehingga dari keadaan yang sedini munkin kita dapat menjaga keutuhan kita sebagai bangsa yang bermartabat.
Dengan tetap menjaga utuh identitas kita sebagai bangsa majemuk yang bersatu kita mampu membuktikan kepada dunia bahwa rakyat Indonesia sudah cerdas dalam berdemokrasi dan menentukan jalan hidupnya serta tidak bisa lagi diprovokasi dan diancam serta diperalat oleh oknum tertentu. Tindakan memecah belah dan intervensi bukan lagi cara kekinian yang ampuh untuk masyarakat demi melancarkan kepentingan kepentingan pragmatisme sekelompok kelompok tertentu.
Rakyat Indonesia memang sudah seharusnya kembali bersatu setelah sekian lama terbelah dalam kubu per kubu. Polemik dan konflik, perseteruan dan pertikaian masa kampanye lalu. Sebaliknya, kebersamaan dalam keberagaman harus diraoh sebagai sebuah harapan masa depan. Indonesia akan memiliki pemimpin baru.
Di pundak presiden dan wakil presiden yang baru, nasib Indonesia lima tahun ke depan disandarkan. Mereka harus bisa membawa negeri ini menjadi lebih baik lagi. Dan dukung siapapun yang terpilih.
Sudah saatnya kita berangkat dari sejarah kelam yang menjadi mimpi buruk kita selama ini dan menuju mimpi mimpi cemerlang demi kemajuan banga Indonesia ke depannya. Jika kita tetap terpecah belah dan terkotak-kotak mustahil rasanya mimpi Indonesia menjadi negara yang maju bisa terwujud. Bukankah memang tujuan kita semua adalah memajukan Indonesia dengan mencerdaskan dan menyejahterakan rakyatnya.
Tujuan tersebut tidak akan terwujud tanpa adanya persatuan dari kita.semua. Maka dari itu, marilah kita semua bahu membahu serta merangkul untuk bersatu demi kemajuan bangsa Indonesia yang sangat kita cintai pasca Pemilu 2019. Mari para pemimpin beri contoh dan tauladan dalam menyikapi hasil kontestasi demokrasi. Saatnya Indonesia Maju dan Disegani bangsa lain.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews