Tanggal 7 Januari 2019 kemarin aku berkesempatan mengikuti live streaming “Bu Mega Bercerita”, dan yang menarik dari cerita beliau adalah ungkapan bahwa Bu Mega ‘Kesepian’. Acara ini dimaksudkan sebagai rangkaian dari HUT ke-46 PDIP.
Semula aku berpikir kesepian seperti abege hehe... tapi ternyata aku salah. Kesepian yang dimaksud Bu Mega ternyata minimnya keberadaan perempuan di kancah panggung politik.
Bu Mega lahir sebagai anak Presiden jadi mau enggak mau Bu Mega harus ikut ke berbagai acara kenegaraan, yah mirip sama Kaesang kali ya yang suka diajak Pak Jokowi.
Ibunda Bu Mega juga kerap mengajarkan etika kepada Bu Mega dan karena sering diajak. Pada akhirnya Bu Mega terbiasa berhadapan dengan banyak orang dan beliau juga belajar banyak hal sehingga apapun yang ditanyakan oleh teman Bung Karno maka Bu Mega bisa menjawab dengan baik.
Perempuan Harus Berpolitik
Dalam acara Bu Mega Bercerita, ia kembali mengajak anak muda khususnya kaum perempuan untuk terjun ke dunia politik. Politik tak perlu ditakuti, sama saja seperti Ibu Rumah Tangga yang mengatur seluruh pekerjaan. Berpolitik juga demikian dan tak jarang lho... nego-nego politik berakhir di meja makan.
Saat ini kaum milineal menurut Bu Mega terlalu banyak membuang waktu dengan hal-hal tak penting seperti main handphone, menyebar berita hoax yang makin memperkeruh suasana.
Bu Mega berharap generasi saat ini bisa tertarik dengan dunia politik sehingga pemerataan bagi perempuan terus bisa digerakkan, sepinya kaum perempuan di dunia politik membuat Bu Mega belum ada tandingannya bukannya bahagia tapi saya kesepian. Demikian kata Bu Mega.
Enggak Punya HP
Yang bikin kaget sore itu Bu Mega mengaku enggak punya HP alias ponsel loh, "Saya ini bosnya PDIP tapi saya enggak punya HP loh!" Sontak seruangan pada kaget dan ternyata alasan kenapa Bu Mega enggak punya HP karena beliau tahu seluruh penjuru mau menyadapnya hehehe... "Makanya biar aman saya enggak mau punya HP."
Belajar Bahasa Gaul dari Cucu
Dan hal lain yang diceritakan sore itu adalah tentang perkembangan jaman now, "Meski saya enggak punya HP, saya ini tetap update kok. Cucu saya yang ngajarin. Saya tahulah panggilan 'bro'." Sontak aku tertawa melihat Bu Mega yang ternyata suka guyon.
Suka Masak Nasi Goreng
Pada kesempatan itu Bu Mega juga bercerita kalau jago masak, "Lah iya Ibu saya orang Bangka, jadi soal masakan juara. Gus Dr saja kalao mau main ke rumah selalu pesan nasi goreng saya, kapan-kapan deh kalian main ke rumah ya hehe...!"
Tulisan ini adalah sebuah catatan ringan dari acara "Bu Mega Bercerita" sebagai salah satu dari seluruh rangkaian acara yang adakan dalam rangka menyambut HUT PDIP yang ke 46 Tahun, dan hari ini acara puncak berlangsung di JIExpo Kemayoran, diperkirakan akan hadir 13.000 kader PDIP.
Tunggu laporan berikutnya, ya!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews