Sudah sering Presiden Jokowi membuat pernyataan mengenai komitmennya dalam pemberantasan korupsi, bagaimana mungkin ia mau melemahkan KPK.
Sebagian rakyat manganggap Komisi Pemberantasan Koruosi alias KPK makin membingungkan saja, apalagi masing-masing kubu punya pendukung yang membenarkan opininya sendiri.
1. Bentuk protes kepada kebijakan pemerintah yang ikut serta menyetujui revisi UU KPK demi masa depan KPK yang lebih baik.
2. Revisi dimaksud dinilai telah melemahkan KPK dan tidak setuju ini suara kubu satunya.
Dan berbagai argumen mereka paparkan dari mulai hal penyadapan yang mesti minta ijin pengawas, sampai tentang SP3 meskipun perlu, tapi batas waktu dua tahun bukanlah waktu ideal yang diberikan dalam mengungkap kasus-kasus mega korupsi yang cenderung sudah terkoordinasi dengan baik.
Hingga tentang data yang diberitakan oleh berbagai media mengenai track record salah satu capim KPK yang telah banyak melanggar kode etik masih lolos.
Semua dapur KPK semakin terungkap ke publik, dan mereka tersadar ternyata selama ini KPK menyimpan "rahasia" yang mengenaskan!
Pembahasan UU KPK yang sangat penting dan menyangkut nasib bangsa ke depan, dianggapnya terburu-buru dan tertutup, terkesan ada yang disembunyikan. Dan partisipasi masyarakat dalam rancangan revisi UU KPK diabaikan begitu saja, begitu argumentasi beberapa tokoh yang terungkap di media.
Sudah sering Presiden Jokowi berkali-kali membuat pernyataan mengenai KOMITMEN-nya dalam pemberantasan KORUPSI. Bagaimana mungkin ia mau melemahkan KPK.
Stefanus Toni a.k.a. Tante Paku
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews