Walau saya sudah menentukan pilihan akan memberikan suara bagi pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01 tapi tetap saja kecewa medengar isi Pidato Prabowo yang bertajuk Indonesia Menang. Menang dari sebelah mananya?
Saya masih mempunyai harapan, ada bagian atau isi pidato berisi program yang membumi dan mumpuni. Dalam banyak kesempatan saya meyakini afirmasi positif akan membuat otak dan tubuh selaras mewujudkan hal baik yang diinginkan.
Kalau selalu rasa pesimis yang dikemukakan, kok saya jadi semakin mantap untuk tidak mengubah pilihan. Awalnya, saya masih berharap Capres nomor urut 02, Prabowo di tengah area yang mewah akan memberikan angin sejuk.
Saya curiga Badan Pemenangan Nasional Capres 02 tidak bekerja dengan serius. Bagaimana mungkin isi pidato semuanya negatif? Eh ada deh positifnya, yaitru pada bagian menghargai semua yang sudah dilakukan presdien sebelumnya dan akan melanjutkan apa yang sudah dikerjakan Kabinet Jokowi.
Tapi gini loh. Pernyataan tersebut nggak pelru disampaikan karena, pastinya pemenang pemilu akan melanjutkan apa yang sudah dilakukan presdien sebelumnya. Nggak mungkin juga bikin program baru yang bakal memundurkan apa yang sudah maju. Jadi itu terlihat basa basi banget. Perhitungannya adalah apakah yang dilakukan preden terpilih nanti bisa lebih baik an lebih nyata dari yang dilakukan presiden sebelumnya.
Ini yang orang lupa, bahwa apa yang dlakukan Presiden Jokowi, jauh lebih banyak dibanding dengan apa yang sudah dikerjakan pendahulunya. Itu juga yang menjadi alasan mengapa Jokowi harus menang. Supaya Jokowi menuntaskan apa yang belum tuntas di 5 tahun pertama. Karena di 5 tahun pertama, Jokowi harus menyelesaikan apa yang mangkrak.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi pidato Prabowo. Menurut Hasto, “Jika pidato visi misi Prabowo-Sandi tersebut dilihat dalam perspektif kemanusiaan, kerakyatan, dan komitmen terhadap apa yang telah dilakukan oleh Pak Prabowo dan Partai Gerindra, maka skornya 3-0 untuk kemenangan Pak Jokowi."
Hasto melanjutkan: “Retorika melawan berbagai bentuk ketidakadilan itulah yang terus mereka mainkan. Namun PDI Perjuangan meyakini bahwa bicara dengan rakyat adalah bahasa hati; bahasa kepedulian melalui sentuhan kepemimpinan merakyat, bukan sebaliknya.”
Kubu capres 02 menggunakan strategi menyerang dengan menihilkan prestasi Jokowi. Saya jadi ingat ungkapan, “Jangan mengecilkan masalah besar dan jangan membesarkan masalah kecil”. Lah, itu yang dilakukan Kubu capres 02. Prestasi Jokowi diakui dunia Internasional. Prestasi Jokowi nyata, rakyat merasakan langsung perubahan tersebut.
Prabowo mengatakan cadangan beras hanya untuk 3 minggu. Kalau info tersebut benar, jadi mengapa impor beras dilarang? Pemerintah masih melakukan impor beras karena pemerintah harus menjaga Cadangan Beras Nasional demi ketahanan pangan. Stok Cadangan Beras Nasional dinyatakan aman berjumlah 1 juta ton hingga 1,5 juta ton. Hingga Akhir Des 2018, Bulog masih memiliki 2,1 juta ton. Jumlah itu cukup hingga bulan April, yaitu bulan panen. Jadi tidak benar kalau stok cuma untuk 3 minggu.
Mencermati satu persatu isi pidato Prabowo, hanya mengantarkan saya pada kesimpulan Capres 02, Prabowo dan kubunya tidak memahami persoalan bangsa secara benar.
Semua yang disampaikan terkait visi misinya baru AKAN, Sedangkan Jokowi SUDAH melakukannya. Maka saya katakan, jangan golput.
Mari gunakan hak suara dengan benar dan secara bertanggung jawab. Karena kita punya andil menyelamatkan atau menghancurkan bangsa ini.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews