Mengapresiasi Keberhasilan Presiden Jokowi Membangun Infrastruktur di Pedesaan

Infrastruktur yang dibangun di pedesaan juga membuktikan bahwa Presiden tidak pilih kasih dalam membangun sebuah wilayah.

Kamis, 25 Maret 2021 | 01:22 WIB
0
197
Mengapresiasi Keberhasilan Presiden Jokowi Membangun Infrastruktur di Pedesaan
Infrastrktur desa (Foto: pedomanbengkulu.com)

Infrastrktur yang dibangun oleh pemerintah tak hanya ada di perkotaan, tapi juga di wilayah terpencil. Presiden benar-benar mendengarkan suara rakyatnya di segala penjuru. Di Nusa Tenggara dibangun lumbung pangan untuk mengatasi masalah kelaparan di sana, sehingga tidak ada lagi cerita bahwa ada gizi buruk di Indonesia.

Sejak jadi Presiden Indonesia tahun 2014, Bapak Jokowi menjadi kesayangan semua orang. Karena beliau bisa merangkul semua pihak dan membangun banyak sekali infrastruktur, demi kemajan Indonesia. Pembangunannya tak hanya dilakukan di pulau jawa, tetapi di wilayah lain seperti nusa tenggara, agar ada pemerataan modernisasi dan pengentasan kemisikinan di Indonesia.

Infrastruktur yang telah selesai dibangun di Nusa tenggara timur adalah sumur bor dan embung untuk irigasi pertanian. Sumur bor digunakan untuk mengairi daerah Sumba tengah, karena di sana masih sering ada kekeringan.

Sehingga berpengaruh pada produksi padi. Ketika suplai air cukup, maka diprediksi produksi padi akan naik, dan ditargetkan akan panen setahun 2 kali, bukan setahun sekali seperti dulu.

Ketika ada target panen yang ditingkatkan, maka masyarakat masih meminta ada bendungan baru di sumba tengah. Jika ada bendungan, maka pasokan air akan cukup.

Tak hanya untuk pengairan di sawah dan kebun, tetapi juga ke rumah-rumah warga. Selain itu, bendungan juga berfungsi mencegah banjir, sehingga menghindarkan sawah kebanjiran dan gagal panen.

Selain sumur bor dan bendungan, maka di nusa tenggara timur ada proyek food estate sebagai lumbung padi di pulau tersebut. Pembangunan juga dilakukan di Sumba, tepatnya di daerah Makata Keri, kabupaten Sumba Tengah. Lumbung ini diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi, pada akhir februari 2021 lalu.

Menurut Presiden, pemerintah mempersiapkan lahan sebesar 5.000 hektar, dengan rincian yang 3.000 hektar ditanami padi. Sedangkan sisanya ditanami jagung. Sedangkan rencananya tahun depan, lahan yang dibuka 2 kali lipatnya.

Sehingga produksi padi akan meningkat dan mengatasi masalah kekurangan pangan di nusa tenggara.

Selain itu, ada juga bantuan berupa peralatan pertanian modern. Sehingga para petani di Sumba bisa menanam padi dengan lebih cepat dan lancar.

Sehingga mereka bekerja dengan lebih bahagia, karena tak lagi menggunakan bajak lawas dan perangkat tradisional lainnya saat bercocok tanam.
Lahan penanaman padi dan lumbungnya merupakan bagian dari proyek srategis nasional.

Proyek ini memang dimaksudkan untuk kesejahteraan rakyat. Sehingga menghindarkan masyarakat di nusa tenggara, khususnya daerah Sumba, dari bencana kelaparan. Karena produksi padi dan jagung diprediksi meningkat, dan menghindarkan mereka dari perut yang keroncongan saat gagal panen atau kekurangan bahan makanan.

Ketika ada lahan, sumur bor, bendungan, peralatan pertanian, dan barang-barang lain, maka akan berdampak pula pada kesejahteraan petani. Karena mereka tidak akan gagal panen, malah mengalami panen padi setahun 2 kali. Sehingga akan melipatgandakan penghasilan dan mereka dijauhkan dari kemelaratan.

Segenap rakyat akan berterima kasih kepada Presiden, karena mereka dijauhkan dari bahaya kelaparan dan kemiskinan. Presiden menjalankan sila keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dan membuktikan janjinya untuk terus mensejahterakan rakyat.

Keberhasilan Presiden Jokowi dalam memberikan berbagai infrastruktur patut dipuji, karena segala hal dipikirkan. Mulai dari lahan padi dan jagung, sumur bor, calon bendungan, sampai ke peralatan pertanian. Dengan begitu, di NTT tidak ada lagi berita bayi dan balita yang mengalami malnutrisi atau masyarakat yang tidak mampu karena gagal panen.

Infrastruktur yang dibangun di pedesaan juga membuktikan bahwa Presiden tidak pilih kasih dalam membangun sebuah wilayah. Karena rakyat Indonesia tak hanya ada di perkotaan, tetapi juga di pedesaan. Sehingga akan ada azas keadilan dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.

***