Gambar utama saya ambil dari Kompasiana pada hari Kamis 14 Maret 2019 pukul 09.22. Saat itu artikel dukungan ke Jokowi-Ma’Ruf berjumlah 105 dan Prabowo Sandi berjumlah 57 buah. Bagaimana jika dibandingkan antara dukungan ke Jokowi di Kompasiana dan survei kredibel?
Satu orang satu suara itu yang akan berlaku di pemilihan umum. Untuk itu saya hanya akan menghitung jumlah dukungan Kompasianer bukan jumlah artikel. Karena banyak yang juga termasuk saya menulis lebih dari satu artikel dukungan. Saya sendiri menulis dua artikel, tetapi ada yang lebih dari dua dan bahkan ada Kompasianer yang menulis lebih dari lima artikel dukungan.
Selain itu saya juga mendapati beberapa artikel numpang beken, artinya artikel yang bukan artikel dukungan kepada Jokowi ataupun Prabowo. Kompasianer artikel ini tidak akan saya hitung walaupun artikelnya ditaruh di dukungan kepada Jokowi ataupun Prabowo. Karena tidak berani berasumsi apakah memang mendukung atau hanya sekadar numpang beken saja.
Total ada 115 Kompasianer yang membuat artikel dukungan. Seperti terlihat di grafik 72 persen atau 83 Kompasianer mendukung Jokowi-Ma’ruf dan hanya 28 persen atau 32 Kompasianer mendukung Prabowo Sandi.
Jika kita keluarkan Kompasianer yang tidak terverifikasi. Maka jumlahnya tinggal 59 Kompasianer, baik verifikasi biru maupun hijau. Terlihat dalam grafik di atas 76 persen atau 45 Kompasianer terverifikasi mendukung Jokowi Ma’ruf. Di lain sisi hanya 24 persen atau 14 Kompasianer terverifikasi yang mendukung Prabowo Sandi.
Kompasianer verifikasi biru (verifikasi tertinggi di Kompasiana) ada 18 orang yang membuat artikel dukungan. 83 persen atau 15 Kompasianer mendukung Jokowi Ma’ruf sedangkan dukungan untuk Prabowo Sandi mencapai 17 persen atau 3 Kompasianer.
Bagaimana dengan Survei Kredibel?
LSI Denny JA
Pada 10-19 November 2018, LSI mengadakan survei yang hasilnya 53,2 persen mendukung Jokowi Ma’ruf dan 31,2 persen mendukung Prabowo Sandi. Selisih sekitar 22 persen untuk keunggulan Jokowi-Ma’ruf dan sisanya sekitar 15,6 persen boleh disebut sebagai belum memilih atau rahasia.
Survei tanggal 18-25 Januari 2019 setelah debat pertama. Pasangan petahana mendapatkan dukungan 58,4 persen dan pasangan penantang turun menjadi 24,7 persen, selisih pun melebar menjadi 33,7 persen. Dengan 16,9 persen belum memilih atau rahasia.
Populi
Survei yang dilakukan oleh Populi pada bulan Desember 2018, Jokowi Ma’ruf mendapatkan dukungan 52 persen sedangkan Prabowo Sandi hanya 30,7 persen. Selisih mencapai 21,3 persen dan belum memilih atau rahasia sekitar 17,3 persen.
Januari 2019 atau tepatnya tanggal 20-27 Januari 2019, Populi kembali mengadakan survei. Hasilnya terjadi peningkatan di kedua pasangan. Pasangan petahana mendapatkan dukungan 54,1 persen dan pasangan lawan hanya 31 persen. Selisih juga meningkat menjadi 23,1 persen sedangkan belum memilih atau rahasia menurun menjadi 14,9 persen.
Median
Median juga mengadakan survei di November 2018 dengan hasil pasangan Jokowi Ma’ruf didukung oleh 47,7 persen responden dan Prabowo Sandi mendapat dukungan 35,5 persen. Selisih 12,2 persen dan belum memilih atau rahasia sekitar 16,8 persen.
Survei berikutnya tanggal 6-15 Januari 2019. Dukungan terhadap kedua paslon meningkat namun dukungan terhadap Prabowo Sandi meningkat lebih pesat. 47,9 persen bagi pasangan petahana dan 38,7 persen untuk lawannya. Selisih menipis ke 9,2 persen dengan belum memilih atau rahasia 13,4 persen.
Charta Politika
Charta Politika mengadakan survei pada Oktober 2018 dengan hasil 53,2 persen mendukung Jokowi Ma’ruf dan 35,5 persen mendukung Prabowo Sandi. Selisih sebesar 17,7 persen dengan yang masih rahasia dan belum memilih 11,3 persen.
Survei berikutnya diadakan pada 22 Desember 2018 – 2 Januari 2019. Hasilnya adalah 53,2 persen untuk petahana dan lawannya mendapat 34,1 persen dukungan. Selisih meningkat menjadi 19,1 persen dengan rahasia dan belum memilih sekitar 12,7 persen.
Korelasi
Terlihat dukungan Kompasianer sesuai dengan hasil survei yang dilakukan oleh lembaga kredibel. Dukungan kepada Jokowi di Kompasiana jauh lebih tinggi secara persentase, menurut saya akibat tidak ada Kompasianer yang merahasiakan atau belum mendukung salah satu pasangan calon.
Apakah sudah boleh santai?
Bagi pendukung Jokowi Ma’ruf, janganlah bersantai dulu. Perjuangan baru berakhir pada saat kita telah memberikan suara kita di tempat pemungutan suara.
Ambil patokan survei Median yang memperlihatkan penurunan selisih dukungan. Kalau perlu ambil patokan survei internal BPN yang menurut Dahnil Anzar Simanjuntak, dukungan kepada Prabowo Sandi sudah mencapai 54 persen. Walau menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla "Namanya juga internal, mau 100 persen kek. Kenapa enggak sekalian aja,"
Hal ini bisa menjadi penambah semangat untuk berjuang memenangkan Jokowi Ma’ruf. Juga menambah semangat untuk mencoba menambah dukungan.
Referensi : Kompas 1 ; Kompas 2
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews