Tito Effect? Hikayat Revisi Rencana Anggaran DKI

Anggaran 10 M ini akan digunakan untuk memulihkan kondisi Kali Sentiong yang tercemar limbah tinja, dll dan rebitalisasi MCK warga agar warga tidak BAB di sungai/kali lagi.

Jumat, 25 Oktober 2019 | 06:01 WIB
0
888
Tito Effect? Hikayat Revisi Rencana Anggaran DKI
Tito karnavian (Foto: muslimobsession.com)

Bergembira atas sesuatu boleh. Tapi juga harus cermat dan bijaksana.

Hari ini saya membaca beberapa status netizen yang mengabarkan bahwa rencana anggaran pembuatan septic tank komunal Pemprov DKI yang semula dianggarkan sebesar 166 M, direvisi menjadi 10 M.

Karena Tito Effect.

Pengangangkatan Tito Karnavian sebagai Mendagri telah membuat 'kalang kabut' Pemprov DKI, dan membuat mereka segera menyisir dan membenahi lagi anggaran yang sudah diajukan dalam KUA-PPAS 2020. Demikian premis yang dibangun dalam postingan tersebut.

Benarkah demikian?

Perintah Gubernur untuk melakukan penyisiran anggaran memang benar. Tapi khusus terkait anggaran septic tank komunal, setelah saya melakukan penelusuran, tidak ada berita yang membenarkan adanya revisi anggaran pada pos tersebut.

Yang saya tangkap adalah, antara anggaran 10 M dan 166 M adalah 2 pos belanja yang berbeda.

Dan kalau dilihat pada beritanya (link terlampir) baik dari Tempo dan Kumparan, keduanya bertanggal 7 Oktober 2019. Artinya sangat kecil kemungkinan revisi anggaran bisa terjadi dalam waktu sangat berdekatan.

Anggaran 10 M sendiri masuk ke dalam pos "Belanja Subsidi" untuk pelayanan masyarakat (PSO). Total anggarannya adalah 8,02 T yang terdiri dari subsidi untuk transportasi sebesar 6,9 T, pangan 1,06 T dan "revitalisasi septic tank 10 M".

Anggaran 10 M ini akan digunakan untuk memulihkan kondisi Kali Sentiong yang tercemar limbah tinja, dll dan rebitalisasi MCK warga agar warga tidak BAB di sungai/kali lagi.

Sedangkan alokasi 166 M digunakan untuk pembuatan septic tank komunal di beberapa tempat di wilayah DKI.

Ini tangkapan saya. Jika ada kekeliruan, silakan untuk dikoreksi.

Dugaan penggelembungan RAPBD DKI 2020 bisa saja terjadi. Tapi mari lakukan pengawasan secara cermat dan bijaksana, berdasarkan data-data yang bisa dipertanggungjawabkan.

Jangan menggunakan sentimen like dan dislike...

#AdilSejakDalamPikiran

***