Sambutan Hangat Untuk Jokowi Saat Menghadiri KTT G20

Perkembangan ekonomi digital di Indonesia baru dilihat dari banyaknya aplikasi perusahaan rintisan saja bukan dari penggna aplikasi yang menghasilkan transaksi melalui pasar digital.

Minggu, 30 Juni 2019 | 09:52 WIB
0
328
Sambutan Hangat Untuk Jokowi Saat Menghadiri  KTT G20
Presiden Jokowi di KTT Osaka (Foto: Tribunnews.com)

Setiba di Osaka Jepang untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20), Presiden Joko Widodo langsung terlibat dalam sejumlah agenda. 

Jokowi juga sempat bercengkrama dengan para pemimpin dunia yang turut hadir. Mereka bersiap untuk melakukan family photo di kegiatan yang diadakan di INTEX Osaka, 28 Juni 2019.

Presiden Jokowi pun tampak berbicara hangat dengan tuan rumah, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammad bin Salman.

Selain itu, Mantan Walikota Surakarta tersebut juga terlibat perbincangan dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Presiden Tiongkok Xi Jinping, Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde.

Dalam forum internasional tersebut, Presiden Jokowi juga menerima ucapan selamat dari para pemimpin dunia. Mereka menyampaikan selamat atas terpilihnya kembali sebagai Presiden Republik Indonesia, Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Kepala Protokol Negara Andri Hadi yang mendampingi dan berada dekat dengan Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa hampir semua kepala negara / kepala pemerintahan yang bertemu Presden Jokowi mengucapkan ucapan selamat.

“Congratulation, congratulation,” ujar Andri Hadi sembari menirukan ucapan pertama para kepala negara ketika bertemu Jokowi.

Ucapan tersebut disampaikan dalam berbagai kesempatan di sela – sela perhelatan KTT G20, seperti pada saat menunggu official welcome dan family photo, maupun ketika para kepala negara / kepala pemerintahan akan memulai Leader’s Side Event.

Bahkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga sempat memberikan permen kepada Presiden Joko Widodo.

KTT G20 yang dihadiri oleh para pemimpin dunia ini, berkumpul guna membahas masalah keuangan dan ekonomi yang paling penting saat itu. Lantas mereka kemudian mencoba memastikan bahwa rencana mereka dalam forum internasional tersebut terkoordinasi.

Pada KTT G20, kepala negara mengatakan bakal membahas setidaknya dua isu penting, yaitu terkait inovasi di bidang digital ekonomi dan upaya dalam mengatasi kesenjangan. Selain itu, ia juga akan mengajak para perwakilan negara yang hadir untuk membahas kembali masalah perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Sebelum terbang ke Osaka Jepang, Jokowi mengatakan bahwa dirinya ingin mengingatkan kolega yang hadir, baik perdana menteri dan raja, terkait situasi dunia yang sekarang ini dipenuhi oleh ketidakpastian dan dibayangi dengan isu perang dagang yang semakin besar,” ungkapnya.

Dirinya juga berharap agar para negara anggota forum G20 dapat menunjukkan sikap yang arif dan kepemimpinan yang kolektif, sehingga situasi yang lebih baik bisa didapat oleh seluruh negara di dunia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, juga akan membahas hubungan bilateral dengan 14 negara. Namun, dirinya masih enggan merinci negara – negara mana saja yang sekiranya akan berdiskusi dengan Indonesia terkait perekonomian.

“Yang mengajukan untuk bilateral ada 14 negara, ada 14 pemimpin, tapi pengajuannya saya belum tahu,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan usulan akan perlunya Digital Media Accelerator Hub atau disingkat IDEA HUB.

IDEA Hub tersebut merupakan platform untuk kurasi dan juga pengelolaan dari berbagi pengalaman mengenai model bisnis digital dari para unicorn anggota G20.

Usulan tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat berpidato pada sesi kedua KTT G20 yang membahas masalah Innovation of digital economy di Osaka, Jepang.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Musardi yang mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu mengatakan, IDEA Hub terdiri dari tiga area. Pertama adalah sharing economies. Kedua, Workforce digitalization. Ketiga financial inclusion.

Peneliti ekonomi CSIS (Centre for Strategic and International Studies) Yose Rizal menuturkan, pemerintah pada 2020 – 2024 perlu untuk benar – benar mengembangkan ekonomi digital agar dapat lebih maju daripada sekarang.

Perkembangan ekonomi digital di Indonesia baru dilihat dari banyaknya aplikasi perusahaan rintisan saja bukan dari penggna aplikasi yang menghasilkan transaksi melalui pasar digital tersebut.

Pertemuan KTT G20 akan berlangsung pada 28 Juni 2019 sampai 29 Juni 2019. Setelah pertemuan itu, Jokowi dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada Sabtu siang.

***