Pembangunan Era Jokowi Efisienkan Distribusi Logistik

Pengiriman barang-barang via tol laut atau via perairan diklaim lebih efektif, apalagi di kawasan Indonesia Timur.

Senin, 22 November 2021 | 13:41 WIB
0
137
Pembangunan Era Jokowi Efisienkan Distribusi Logistik
Joko Widodo (Foto: bisnis.com)

Di era pemerintahan Presiden Jokowi, pembangunan infrastruktur benar-benar digenjot. Hal ini dilakukan agar meningkatkan efisiensi pengiriman logistik, sehingga lebih cepat dan menghemat biaya transportasi. Dengan begitu masyarakat yang diuntungkan karena mereka bisa menerima paket lebih cepat.

Pernahkah Anda membaca berita bahwa Presiden Jokowi meresmikan infrastruktur baru, berupa pelabuhan, jalan tol, dan lain sebagainya. Selama 7 tahun menjabat jadi RI-1, beliau dikenal rajin sekali membangun infrastruktur.

Pembangunannya juga tidak hanya di Jawa, tetapi juga di Kalimantan dan pulau-pulau lain, sampai ke pelosok.

Mungkin ada yang heran mengapa Presiden Jokowi begitu getol membangun infrastruktur? Jawabannya karena dengan jalan raya dan infrastruktur yang baik, maka berpengaruh positif pada perekonomian. Jika infrastrukturnya kuat maka perekonomian juga akan jadi kuat, karena didukung olehnya.

Setijadi, Chairman Supply Chain Indonesia menyatakan bahwa selama pemerintahan Presiden Jokowi, pembangunan infrastruktur di bidang transportasi terbilang masif. Di antaranya jalan tol, rek kereta api, dan pelabuhan. Dalam artian, yang dibangun oleh sang presiden bukan hanya infrastrulktur transportasi darat tetapi juga air.

Pembangunan infrastruktur air juga perlu karena Indonesia adalah negara kepulauan, sehingga butuh mobilitas antar pulau dengan cepat dan kuat. Jika antar pulau sudah terkoneksi maka tidak ada lagi sebutan wilayah terisolir, karena ia mendapatkan pasokan sembako dan barang-barang lain dari pulau lain yang berdekatan. Pengiriman logistik antar pulau akan terlaksana dengan lancar.

Selain itu, masyarakatnya akan ikut maju karena bisa melaju ke pulau lain dengan menggunakan infrastruktur laut yang dibangun oleh pemerintah, misalnya tol laut atau pelabuhan. Dengan infrastruktur yang representatif maka warga sipil bisa menempuh pendidikan di tempat lain yang dipisahkan oleh laut, atau melakukan perdagangan antar pulau. Sehingga perekonomian di wilayah itu akan naik.

Pengiriman logistik selama ini memang lebih banyak dilakukan via jalur darat, padahal ada alternatif lain yakni via udara atau laut. Akan tetapi, kelemehan pengiriman via udara adalah biayanya cukup tinggi karena harga avtur yang juga tinggi. Jadi, yang bisa diandalkan adalah pengiriman lewat laut dan oleh sebab itu pemerintah membangun pelabuhan dan infrastruktur transportasi laut lainnya.

Untuk jalur darat, pengiriman logistik sudah sangat padat, karena 80-90% paket dikirim via darat. Hal ini menyebabkan kemacetan sehingga pengiriman jadi terhambat. Padahal waktu adalah uang, dan pengiriman yang terlambat jadi merugikan. Misalnya jika mengirim sayur maka akan layu dan busuk sehingga tidak layak jual. Pedagangnya akan mengalami kerugian.

Selain itu pengiriman barang lain juga jadi lambat sehingga menghamat distribusi produk. Hal ini akan berpengaruh pada perdagangan, karena barangnya datang terlambat dan customer tidak mau sabar menunggu. Mereka akan membatalkan transaksi dan menyebabkan kerugian.

Oleh karena itu, untuk mencegah hal ini, maka kita bisa beralih ke pengiriman logistik laut. Biayanya relatif miring daripada pengiriman via udara, dan lebih efisien karena bisa melalui tol laut atau perairan di Indonesia. Pengiriman juga didukung oleh pelabuhan yang representatif dan petugasnya bekerja dengan sepenuh hati.

Pengiriman barang-barang via tol laut atau via perairan diklaim lebih efektif, apalagi di kawasan Indonesia Timur. Akan ada pemerataan pengiriman logistik dan membuat masyarakat tak perlu menunggu barang kririman teralalu lama dari Jawa.

Pemerintah menggenjot pembangunan di bidang infrastruktur transportasi, terutama via lautan. Dengan jalur ini maka pengiriman logistik akan lebih murah karena biaya kirim bisa ditekan, dan tidak semahal jalur udara. Infrastruktur transportasi juga mempercepat pengiriman, terutama lewat lautan.

Putu Prawira, Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini