Megawati Pernah Membantu Prabowo yang "Stateless"

Lantas, siapakah pihak atau orang yang disuruh oleh Megawati untuk membantu Prabowo yang tidak mempunyai kewarganegaraan atau stateless itu?

Rabu, 4 Desember 2019 | 12:56 WIB
0
472
Megawati Pernah Membantu Prabowo yang "Stateless"
Megawati dan Prabowo Subianto (Foto: Tribunnews.com)

Dalam acara Presedential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara Jakarta, Selasa (3/12/2019), Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menceritakan hubungan persahabatannya dengan Prabowo Subianto. Dalam acara itu juga dihadiri Presiden Jokowi, Wakil Presiden Ma'ruf AminPrabowo Subianto, dan anggota BPIP lainnya.

Megawati menceritakan bahwa ia waktu menjadi presiden kelima yaitu periode 2001-2004  pernah menyelamatkan Prabowo karena "tidak atau tanpa" kewarganegaraan atau statelesss. Hanya Megawati tidak menjelaskan kejadian atau peristiwa yang menimpa Prabowo tanpa kewarganegaraan itu terjadi atau berada di negara mana.

Bahkan Megawati menggambarkan kondisi Prabowo dalam bahasa Jawa "keleleran" yang artinya terlantar atau terkatung-katung tanpa kepastian. Megawati juga sempat memarahi Menlu dan Panglima waktu itu karena tidak membantu Prabowo yang dalam posisi stateless atau tanpa kewargenegaraan.

Seperti kita ketahui, setelah Prabowo Subianto dicopot dari dinas militer atau Pangkostrad yang bersangkutan meninggalkan Indonesia karena ada pihak yang tidak berkenan.

Dan selama ini masyarakat ketahui Prabowo pergi ke Yordania. Padahal menurut dari berbagai sumber Prabowo lebih banyak tinggal di negara Eropa.

Lantas, siapakah pihak atau orang yang disuruh oleh Megawati untuk membantu Prabowo yang tidak mempunyai kewarganegaraan atau stateless itu?

"Mas, tunggu saya di situ. Jangan kemana-mana. Nanti saya jemput," begitu kata Taufiq Kiemas di sambungan telepon internasional saat berbicara dengan Prabowo Subianto. Taufiq menghubungi Prabowo, yang saat itu tengah berada di Jenewa, Swiss (dikutip dari tulisan Derek Manangka jurnalis senior).

Ternyata yang disuruh oleh Megawati untuk membantu Prabowo karena status stateless adalah suaminya sendiri yaitu alm. Taufiq Kiemas. 

Waktu itu Prabowo tidak bisa kemana-mana atau tidak bisa keluar dari Swiss. Padahal ia ingin kembali ke Indonesia.

Dengan pesawat jet khusus yang dicarter, Taufiq menjemput Prabowo dan membawanya pulang ke tanah air, lewat Singapura.

Di negara tetangga tersebut, Prabowo dibantu oleh Taufiq agar KBRI Singapura mengeluarkan paspor baru bagi bekas menantu Presiden Soeharto ini.

Demikian cerita yang disampaikan oleh adik Taufik Kiemas, Santayana (dikutip dari Derek Manangka).

Mungkin karena faktor inilah Prabowo menghormati atau segan kepada Megawati. Sekalipun hubungan mereka dalam politik putus-nyambung dan tensinya naik-turun. Bukan semata-mata karena nasi goreng buatan Megawati.

***