Sebagian besar rakyat Indonesia pastinya mengharapkan hasil yang terbaik, siapa pun yang akan terpilih menjadi Presiden, bukan lagi hal yang penting.
Dua hal yang terasa sangat kontras, tapi memang seperti itu kenyataannya. Disaat Prabowo Deklarasi kemenangannya, disisi yang lain Jokowi menerima ucapan selamat dari berbagai kepala negara didunia.
Dari berbagai pemberitaan menyatakan, sudah lebih dari 21 negara yang memberikan ucapan selamat kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf, meskipun secara resmi belum dirilis oleh KPU. KPU baru mengumumkan siapa Pemenang Pilpres 2019, paling cepat dua Minggu kedepan, paling lambat Satu Bulan.
Seperti yang dilansir Antaranews, Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menjelaskan dirinya mendapat sejumlah ucapan selamat dari beberapa kepala negara maupun kepala pemerintahan negara sahabat Indonesia.
"Yang pertama baru saja dari siang sampai sore tadi kita telah menerima telepon dari Perdana Menteri Malaysia Tun Mahathir Mohamad dan juga Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan juga dari Presiden Turki Presiden Erdogan," kata Jokowi dalam jumpa pers di Restoran Plataran, Jakarta pada Kamis sore.
Ada yang pernah dikwatirkan Prabowo, seperti yang pernah saya tulisakan Dalam artikel, Benarkah Prabowo yang Menang, yang Dilantik Orang Lain. Dalam artikel ini saya menuliskan bahwa Prabowo sangat kwatir, Karena seperti yang dialaminya pada Pilpres 2014. Dimana secara internal dia dianggap menang, sehingga sempat sujud syukur.
Namun kenyataannya berbeda, yang dilantik adalah rivalnya Jokowi, karena berdasarkan keputusan resmi KPU, Jokowi pemenangnya. Sepertinya hal itu kembali terjadi, dimana saat ini Prabowo sampai tiga Kali melakukan Deklarasi Kemenangan, namun hasil resmi dari KPU belum diumumkan.
Ucapan selamat dari berbagai kepala negara didunia, bisakah dijadikan sebagai tanda-tanda kemenangan Jokowi-Ma'ruf.? Kenapa kepala negara didunia sudah begitu yakin kalau Jokowi sudah memenangi pemilihan Presiden Indonesia, sementara pengumuman resmi dari KPU belum dikeluarkan.
Sebagian besar masyarakat Indonesia pasti bingung dengan situasi ini, dimana deklarasi Prabowo-Sandi sudah tersebar baik dimedia sosial, mau media online. Masyarakat menengah kebawah, sebagian besar tidaklah terlalu memahami situasi ini, siapa sesungguhnya Pemenang Pilpres 2019.
Pemenang Pilpres yang legitimate, pastinya yang sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku, yang secara resmi akan diumumkan oleh KPU. Namun, apa yang dilakukan kubu Prabowo-Sandi tidak bisa diabaikan begitu saja.
Sebagian besar rakyat Indonesia pastinya mengharapkan hasil yang terbaik, siapa pun yang akan terpilih menjadi Presiden, bukan lagi hal yang penting. Kelangsungan hidup bernegara adalah lebih penting dari segalanya. Siapapun yang menjadi Pemenang, itulah yang terbaik bagi bangsa dan negara ini.
Kedua kandidat Presiden adalah orang-orang terpilih bagi rakyat Indonesia. Masing-masing mempunya kelebihan dan kekurangannya. Tidak ada yang bisa mengatakan dia lebih baik dari yang lain, karena tanpa Ridho-Nya, tidak ada yang bisa melakukan apa-apa.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews