Melihat perkembangan koalisi adil dan makmur nampaknya makin lucu saja. Apalagi setelah Sandiaga Uno curhat bahwa partai-partai pendukungnya belum memberikan dukungan materiil kepada tim pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno.
Tercatat bahwa dana terbesar yang digelontorkan Sandi sudah cukup besar. Sandiaga bahkan sudah menjual beberapa aset dan sahamnya demi membiayai ongkos politik, pemilihan capres dan cawpres 2019 mendatang.
Wajar jika dana kampanye yang digelontorkan Sandiaga sampai saat ini mencapai Rp 35,5 miliar atau hampir 73,1 persen dari seluruh dan yang terkumpul. Ironisnya, capresnya saja, Prabowo hanya menyumbang Rp 13,05 miliar.
Jujur saya jadi bertanya-tanya, ini sebetulnya yang mau jadi presiden, siapa sih? Sandiaga Uno apa Prabowo!
Okelah kalau alasan Sandiaga Uno paling tajir melintir memang benar. Tapi, seharusnya Prabowo itu sadar bahwa ia yang akan menjadi pucuk pimpinannya, bukan malah Sandiaga yang dikempet terus mengeluarkan dana kampanye.
Kalau alasan Prabowo sudah habis-habisan okelah. Mungkin ini juga bakal jadi tahun terakhirnya bertarung dalam Pilpres. Hanya saja, sudah pasti tidak ada makan siang gratis. Jika menang dalam Pilpres, tentu saja orang yang paling berjasa adalah Sandiaga. Jelas dia yang paling banyak berkorban menyumbangkan hartanya dalam Pilpres 2019 kali ini.
Lebih lucu lagi PKS. Kata salah satu petingginya, dukungan itu tak harus duit, tapi bisa dalam bentuk lain. Misalnya kegiatan partai. Dalih PKS bahwa setiap kegiatan partai akan mengusung dan mendukung capres Prabowo dan Sandiaga Uno.
Hmm,,, nenek-nenek juga udah paham deh lagu lama begini.
Lebih kocak lagi Andi Arief yang bilang bahwa partai pengusung tak wajib menyumbang dana. Malahan Andi Arief menyebutkan Sandiaga Uno berjanji akan menyumbang partai pengusung. Duh-aduh, tampaknya ada yang minta jatah juga nih bang Sandi.
Kode dari Andi Arief ini justu malah meyakinkan bahwa PKS dan PAN menerima mahar politik sangat besar dari Sandiaga Uno. Ah, jangan-jangan Demokrat mendekat pada Prabowo karena ada udang di balik bakwan juga.
Kalau begini jadinya, Prabowo-Sandiaga dan Gerindra harus all out meskipun tidak mendapatkan saweran dari partai koalisi lainnya. Jangan lupa, kalau menang, inget aja siapa yang nyumbang paling banyak. Kalau mereka minta jawab aja "Wani Piro?" hehehehe.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews