Prabowo, Optimisme, dan Pesimisme

Publik pantas merasa optimistik atau pesimistik terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Jumat, 1 November 2024 | 16:44 WIB
0
9
Prabowo, Optimisme, dan Pesimisme
Prabowo Subianto

Prabowo Subianto memenangi Pilpres 2024 dan telah dilantik menjadi Presiden RI ke-8. Sekarang Presiden Prabowo dihadapkan pada tingginya ekspektasi publik: mampu membawa perbaikan di berbagai bidang (politik, hukum, ekonomi, Pendidikan, dan lain-lain).

Ada banyak fakta yang bisa menjadi alasan bagi publik untuk merasa optimisti, bahwa Presiden Prabowo mampu membawa Indonesia menjadi lebih baik, sesuai dengan road map menuju Indonesia Emas 2045. Tapi ada banyak pula fakta yang bisa membuat publik merasa pesimistik bahwa Presiden Prabowo tidak akan mampu menjadikan Indonesia lebih baik, bahkan sebaliknya.

Optimisme atau pesimisme tidak bisa dikemukakan hanya berdasarkan suka atau tidak suka, punya kepentingan (pribadi atau kelompok) atau tidak. Optimisme atau pesimisme itu harus obyektif, harus mengacu pada fakta-fakta dan data-data yang valid.

Berikut beberapa advantages dan fakta-fakta positif dari Presiden Prabowo, yang bisa membuat publik merasa optimistik, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia akan menjadi lebih baik.

1. Presiden Prabowo berlatar belakang militer. Sebagai seorang Jenderal Angkatan Darat memiliki kontrol yang kuat terhadap TNI – Polri, Presiden Prabowo berpeluang untuk mengikuti jejak Park Chung-hee, Lee Teng-hui, dan Lee Kuan Yew, yang mampu membawa negaranya naik kelas, dari negara berkembang di tahun 1970an menjadi negara maju saat ini.

2. Sebagai Presiden berlatar belakang militer, Prabowo bisa lebih powerful untuk memaksa seluruh warga negara untuk lebih patuh terhadap hukum, memberantas korupsi – termasuk korupsi-korupsi yang dibekingi oleh oknum-oknum petinggi TNI – Polri.

3. Presiden Prabowo didukung oleh koalisi yang menjadi mayoritas di parlemen. Sehingga sangat kecil kemungkinannya Prabowo dilengserkan di tengah jalan, seperti Gus Dur.

4. Prabowo lahir dan tumbuh di keluarga berpendidikan sangat tinggi. Prabowo memiliki literatur yang lebih dari cukup untuk mampu menjalankan pemerintahan yang good governance dan efektif.

5. Prabowo adalah seorang pengusaha besar, kaya. Seharusnya, dia jauh dari kepentingan memperkaya diri, keluarga, dan kroninya dengan memanfaatkan posisinya sebagai Presiden RI.

6. Prabowo memiliki network internasional yang luas, terutama di kalangan para pemimpin negara maju. Seyogyanya Prabowo lebih bisa meyakinkan banyak pemimpin dunia (negara maju) untuk bekerja sama dengan Indonesia, bisa menarik lebih banyak investasi asing masuk ke Indonesia.

7. Prabowo hari ini adalah Prabowo yang sudah berubah. Meskipun ada teori yang menyebutkan bahwa karakter seseorang tidak akan pernah berubah, fakta Prabowo sekarang jauh berbeda dengan sikap dan prilaku Prabowo pada saat Pilpres 2019, Pilpres 2014, dan ketika jaman Orde Baru. Prabowo sekarang lebih tenang, lebih santun, lebih soft. Paling tidak itulah yang Prabowo tunjukkan di ruang publik.

8. Presiden Prabowo lebih menyukai figur-figur yang masih muda untuk menempati posisi-posisi strategis.

9. Kepedulian dan partisipasi publik yang makin tinggi terhadap jalannya pemerintahan. Kalau kebijakan atau tindakan pemerintah dinilai baik, maka public akan mendukung sepenuhnya melalui berbagai cara dan saluran.

Sedangkan fakta-fakta tentang Presiden Prabowo yang bisa membuat publik merasa pesimistik Prabowo mampu membawa perbaikan signifikan di segala bidang. Fakta-fakta tentang dosa dan beban politik masa lalu, kekurangan, dan kelemahan Prabowo itu sangat mungkin menjadi ganjalan atau beban yang membatasi gerak dan kebijakan pemerintahannya. Sebagai berikut:

1. Prabowo dibebani reputasi buruk terkait pelanggaran HAM. Prabowo dituduh melanggar HAM di Timor Timur pada tahun 1970an dan 1990 dan kasus penculikan sejumlah aktivis demokrasi di tahun 1997 – 1998. Banyak pihak yang mengganggap kasus-kasus itu belum diselesaikan secara tuntas, karena tidak pernah ada pengadilan yang memproses kasus-kasus tersebut.

2. Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo, terlibat kasus penyalahgunaan kredit Bank Industri tahun 2002 dan pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) terhadap debitur perusahaan yang satu group dengan Bank Industri. Hashim juga dituduh melakukan pelanggaran pajak di Swiss pada tahun 1990an. Kasus-kasus yang menyangkut Hashim bisa menjadi beban sekaligus ganjalan bagi Prabowo dalam penegakan hukum, dan kerja sama internasional.

3. Dalam menunjuk orang-orang yang mengisi posisi-posisi penting di timnya (Menteri Kabinet dan Kepala Lembaga), tidak menerapkan merit system, akan tetapi lebih berdasarkan kedekatan pertemanan, ikatan keluarga (nepotisme), dan atas dasar kesepakatan politik.

4. Prabowo yang berlatar belakang militer, memiliki kekuasaan yang sangat kuat. Sehingga, dikhawatirkan orang-orang di sekitarnya tidak berani, enggan, takut untuk menyampaikan informasi atau data obyektif tentang yang terjadi di lapangan, yang tidak menyenangkan. Prabowo berpotensi memiliki blindspot.

5. Sebagai Menteri Pertahanan di era Presiden Jokowi, Prabowo sebagai pelaksana dan penanggung jawab proyek Food Estate di Kalimantan, Prabowo dianggap gagal dan proyek itu kini tanpa kejelasan.

6. Prabowo tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Itu terlihat di ruang publik pada masa kampanye Pilpres tahun 2014, 2019, dan 2024 (ketika tanya jawab dengan Najwa Shihab di UGM).

7. Prabowo sudah berusia lanjut (saat ini 74 tahun). Seiring dengan usia yang sudah lanjut, maka staminanya pun tidak lagi fit. Sedangkan tugas-tugas kepresidenan selain menuntut psikis yang tangguh, juga membutuhkan kesehatan dan stamina yang prima hingga lima tahun ke depan. Dengan kondisi fisik Prabowo saat ini, jelas agilitasnya pun menjadi terbatas. Khusus tentang poin ini, kita doakan agar Presiden Prabowo selalu sehat dan panjang umur.

8. Presiden Prabowo saat ini tidak punya istri. Menangani persoalan-persoalan negara Indonesia yang sangat kompleks, tugas-tugas kepresidenan yang sangat berat, Prabowo tidak punya resort untuk menenangkan pikiran, memotivasinya secara personal, mengembalikan kepercayaan diri ketika drop. Seyogyanya Prabowo segera memilih seorang perempuan untuk dijadikan istrinya. Demi Indonesia.

9. Kekuatan Rakyat yang sangat kuat jika Presiden dianggap melakukan pelanggaran atau berkinerja buruk. Itu terbukti ketika tahun 1998 di mana semua kekuatan di tangan Soeharto, tapi ketika rakyak bergerak memintanya turun, maka jatuhlah Soeharto.

Demikian pengamatan saya terkait fakta-fakta yang membuat publik pantas merasa optimistik atau pesimistik terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Mari berdiskursus dengan bermartabat, konstruktif, obyektif, berbasis fakta, data valid, dan rasionalitas. Tidak ada ujaran kebencian, mengejek, atau mengolok-olok. Paham ya?

***